Suasana sidang praperadilan Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (23/2/2016). [suara.com/Oke Atmaja]
Baca 10 detik
Kasubdit Bantuan Hukum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Aminullah mengaku optimis Hakim Tunggal Pengadilan Jakarta Pusat yang menyidangkan gugatan praperadilan yang diajukan oleh Tersangka Jessica Kumla Wongso akan menolak permohonan pihak Jessica.
Karena menurutnya, penangkapan dan penahanan terhadap Jessica dilakukan oleh Suditkum Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, bukan Polsek Metro Tanah Abang. Kata Aminullah, yang menjadi termohon dalam gugatan Jessica adalah Polsek Metro Tanah Abang.
"Sesuai dengan jawaban kami yang telah kami sampikan, kami tetap bertahan dengan itu, kami yakin, kami sangat optimis, argumentasi hukum kami sangat menyakinkan," kata Aminulah usai sidang dengan agenda pembacaan kesimpulan di Gedung Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat Jalan Bungur Raya Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat(26/2/2016).
Meski demikian, terkait permohonan pihak Jessica yang menilai penangkapan dan penetapan tersangkanya tidak sah, menurut Aminullah tidaklah dapat diterima. Karena menurutnya, orang yang tertangkap tangan tersebut sudah bisa langsung ditetapkan sebagai tersangka.
"Tidak semua setiap tersangka harus dipanggil dulu,lalu ditahan, itu situasional, sifatnya sangat bergantung pada situasinya. Ada kasus tertentu macam penipuan barangkali itu bisa, tapi kalau kasus yang menimbulkan keresahan seperti perampokan, pembunuhan, penahanannya bisa melalui penangkapan tanpa dipanggil terlebih dahulu," katanya.
Seperti diketahui, pihak Jessica telah mengajukan 21 butir gugatan dalam sidang praperadilan. Hal yang paling disorot oleh pihak kuasa hukum Jessica adalah terkait mekanisme penggeledahan, penahanan dan pencekalan yang dilakukan oleh kepolisian terhadap Jessica. Hal tersebut dianggap tidak sah dan sewenang-wenang. Atas argumen yang telah disampaikan, pihaknya pun merasa yakin akan dikabulkan oleh Hakim.
Namun, hal itu dibantah oleh pihak kepolisian, karena selain dianggap sudah memiliki dua alat bukti yang cukup, juga karena permohonan pemohon sudah salah alamat. Dalam permohonannya, Pihak Jessica hanya menajdiakan Polsek Metro Tanah Abang sebagai Pihak termohon, tanpa ada pihak termohon lainnya. Padahal, penangkapan dan penetapan tersangka terhadap Jessica dilakukan oleh Polda Metro Jaya karena sebelumnya sudah dilimpahkan oleh Polsek Metro Tanah Abang.
"Tidak disebutkan oleh pemohon adanya pihak lain yang dijadikan termohon, misalnya termohon dua atau termohon tiga. Dengan demikian pemohon dalam permohonannya hanya melibatkan Polsek Tanah Abang. Polda Metro Jaya, Suditkum Jatanras tidak dijadikan termohon lain, sehingga patut dinyatakan tidak dapat diterima," kata Aminullah saat mrmbacakan jawaban gugatan Pemohon pada Rabu(24/2/2016) lalu.
Jessica ditetapkan sebagai tersangka atas pembunuhan berencana terhadap Wayan Mirna Solihin. Mirna tewas usai meminum kopi yang telah dibubuhi zat sianida saat bertemu dengan Jessica dan Hani di Restoran Olivier, Grand Indonesia Shopping Towns, Jakarta, 6 Januari lalu.
Jessica disangka melanggar Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang Pembunuhan Berencana dan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan Dengan Sengaja dengan ancaman maksimal hukuman mati.
Komentar
Berita Terkait
-
PK Jessica Wongso Ditolak Lagi! Babak Akhir Kasus Kopi Sianida?
-
Drama Kasus Kopi Sianida: PN Jakpus Kembali Tolak Mentah-mentah PK Jessica Kumala Wongso
-
Jessica Wongso di Media Australia, Wawancara Kontroversial Picu Kemarahan Masyarakat
-
MA Proses PK Jessica Wongso dalam Kasus Kopi Sianida Mirna
-
Praperadilan Hasto Ditolak, Status Tersangka Sah!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO