Suara.com - Banjir di Kabupaten Tangerang, Banten, merendam ribuan rumah warga. Rumah yang terendam ada di 10 desa dengan ketinggian air 40 cm hingga 80 cm akibat hujan turun mengakibatkan sungai setempat meluap.
"Warga yang rumahnya terendam sudah dievakusi ke lokasi aman seperti rumah ibadah dan sekolah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Teteng Jumara di Tangerang, Minggu (28/2/2016).
Teteng mengatakan banjir juga merendam badan jalan di Desa Gelam, Kecamatan Pasar Kemis dan di perbatasan dengan Kota Tangerang.
Dalam catatan petugas di lapangan bahwa desa yang terendam diantaranya yakni Desa Kadu Agung dan Desa Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa akibat meluap Sungai Cimanceuri.
Dia mengatakan daerah lain yang terendam adalah Desa Cibadak, Kecamatan Cikupa dan Desa Jengkol, Kecamatan Kresek, Perumahan Permata, Desa Gelam Jaya, Pasar Kemis, Desa Mekar Sari, Kecamatan Rajeg.
Bahkan air menggenangi rumah penduduk di Desa Klebet, Kecamatan Kemiri, Desa Pagedangan Ilir, Kecamatan Kronjo. Namun warga yang banyak mengungsi berada di Desa Gelam Jaya dan Cibadak karena ketinggian air mencapai 80 cm dalam rumah penduduk.
Dia mengatakan banjir akibat hujan yang turun sejak dua hari terakhir ini tanpa henti mengakibatkan sungai tidak mampu menampung debit dan meluap. Demikian pula rumah warga yang terendam letaknya lebih rendah dari kawasan lain sehingga mereka terpaksa mengungsi ke tempat lebih aman.
"Banyak juga warga yang mengungsi ke rumah kerabat dan keluarga mereka menunggu banjir surut," katanya.
Dia menambahkan pihaknya telah mendirikan dapur umum dan posko banjir serta tenda darurat untuk penangganan korban banjir.
Pihaknya mendirikan posko banjir diantaranya di Tigaraksa, Pasar Pemis, Rajeg, Kronjo dan Cikupa untuk memudahkan pemantauan dan koordinasi kerja. Bantuan yang telah diberikan kepada warga yang mengungsi berupa beras, selimut, mi instan, makanan bayi, air mineral dan biskuit.
Menurut dia, para korban yang membutuhkan bantuan untuk segera melaporkan ke aparat pada posko yang sudah ada agar dapat dideteksi dan upaya penanggulangan. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang