Suara.com - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan banjir yang melanda 10 desa akibat sungai dan situ mengalami pendangkalan. Sehingga air meluap hingga merendam pemukiman penduduk.
"Kami berupaya untuk meminta pemerintah pusat mengeruk sungai dan situ karena merupakan kewenangan mereka," kata Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Minggu (28/2/2016).
Di sela-sela kunjungan ke lokasi banjir di Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, dia mengatakan pihaknya terus mendesak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mengeruk sungai agar air lancar dan ketika hujan tidak banjir.
Menurut dia, pemerintah daerah sudah memaparkan penyebab banjir tersebut kepada Gubernur Banten Rano Karno dan aparat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Jakarta beberapa pekan lalu dalam suatu kunjungan kerja.
Mantan anggota Komisi I DPR RI itu mengatakan keberadaan situ dan waduk di daerah ini juga mengalami penangkalan akibat timbunan lumpur.
Air waduk terutama di Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis tidak mampu menampung air hujan sehingga meluap dan merendam rumah penduduk.
Dia telah menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat agar kewenangan pemeliharaan sungai dan situ itu diserahkan ke pemerintah daerah supaya lebih terawat.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Teteng Jumara mengatakan banjir merendam ribuan rumah warga yang tersebar pada 10 desa dengan ketinggian air 40 cm hingg 80 cm.
Teteng mengatakan warga yang rumahnya terendam sudah dievakusi ke lokasi aman seperti rumah ibadah dan sekolah.
Akibat banjir juga merendam badan jalan di Desa Gelam, Kecamatan Pasar Kemis dan di perbatasan dengan Kota Tangerang.
Desa yang terendam diantaranya yakni Desa Kadu Agung dan Desa Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa akibat meluap Sungai Cimanceuri.
Dia mengatakan daerah lain yang terendam adalah Desa Cibadak, Kecamatan Cikupa dan Desa Jengkol, Kecamatan Kresek, Perumahan Permata, Desa Gelam Jaya, Pasar Kemis, Desa Mekar Sari, Kecamatan Rajeg.
Bahkan air mengenangi rumah penduduk di Desa Klebet, Kecamatan Kemiri, Desa Pagedangan Ilir, Kecamatan Kronjo. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
Terkini
-
Satgas Pangan Cek 61 Titik, Temukan Satu Pedagang di Jakarta Jual Beras di Atas HET
-
Usulannya Diabaikan, Anggota DPR Protes Keras dan Luapkan Kekecewaan kepada Basarnas
-
Prabowo Pangkas Rp15 Triliun, Tunjangan ASN DKI dan KJP Aman? Ini Janji Tegas Gubernur!
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Viral di Dunia Maya, Raup Lebih dari 85 Juta Views
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya