Suara.com - Delta Force, pasukan elite antiteroris Amerika Serikat, ternyata telah dikerahkan untuk melakukan operasi-operasi rahasia di Irak guna menangkap atau membunuh para petinggi ISIS, di samping mengumpulkan informasi intelijen. Bahkan, tidak menutup kemungkinan, pasukan Delta Force juga akan diturunkan di Suriah, negara yang juga menjadi sarang ISIS.
Kepada CNN, seorang pejabat administratif yang mengetahui kegiatan pasukan Delta Force menyebutkan bahwa mereka sudah bekerja selama berminggu-minggu untuk membangun jaringan informan serta rumah perlindungan untuk keperluan pergerakan pasukan Expeditionary Targeting Force (ETF) di Irak, yang sebagian besar terdiri atas anggota Delta Force. Mereka juga dilaporkan sudah mengumpulkan informasi soal puluhan lokasi untuk penyerangan dan operasi lapangan.
ETF, yang beranggotakan sekitar 200 orang, ditugasi menggunakan jaringan mereka untuk mencari persembunyian petinggi ISIS dan melakukan penyerbuan. Dalam penyerbuan itu, mereka diperkenankan menangkap orang untuk diinterogasi. Mereka juga akan ditugasi untuk membebaskan tawanan ISIS.
Dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Pentagon, Senin (29/2/2016), Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ash Carter mengatakan, "Satu-satunya hal yang akan saya katakan adalah bahwa (Expeditionary Targeting Force) sudah ada di posisi, dan pasukan itu sudah melakukan operasinya dan saya berharap ini menjadi bagian efektif dari kampaye kita".
Lebih lanjut, militer AS berencana menggunakan informasi intelijen untuk menggelar perang cyber, merusak komunikasi ISIS, dan merebut kembali Kota Mosul di Irak yang dikuasai ISIS.
"Kita sedang bekerja sama dengan pasukan Irak untuk mempersiapkan perebutan Kota Mosul," kata Carter.
Mosul, kota terbesar keempat di Irak, jatuh ke tangan ISIS pada bulan Juni 2014. Baru-baru ini muncul kabar bahwa bendungan hidroelektris Mosul terancam mengalami kerusakan katastropis karena buruknya pengelolaan.
Lansiran CNN, sistem yang dipakai pasukan Delta Force di Irak, yakni merebut data, tawanan, dan memanfaatkan informasi untuk menyerang target, sama dengan yang dipakai pasukan AS pada umumnya di Irak dan Afghanistan.
Sistem seperti ini pula yang digunakan dalam dua operasi AS di Suriah. Operasi tersebut berhasil menewaskan anggota ISIS, Abu Sayyaf dan menangkap sang istri. Pasukan tersebut kemudian menggali informasi dari sang istri untuk mengetahui jaringan ISIS di kawasan tersebut. Sebuah operasi lain yang digelar pasukan itu gagal menyelamatkan dua orang jurnalis tawanan ISIS pada tahu 2014.
ETF akan bekerja sama dengan pasukan setempat, seperti pasukan Irak dan Peshmerga. Sebelum melancarkan operasi, ETF akan melakukan pengintaian selama beberapa pekan untuk memastikan tak ada korban sipil yang jatuh saat operasi dilancarkan.
Saat ini, menurut sumber CNN, ETF hanya akan ditugaskan di Irak. Namun, ada kemungkinan mereka akan dikerahkan ke Suriah pula. (Dailymail)
Tag
Berita Terkait
-
Empat Pendukung ISIS di Sumatera Diciduk Densus 88! Gunakan Media Sosial untuk Provokasi Teror
-
Rincian Update Garena Delta Force War Ablaze, Ada Kolaborasi Film SAW
-
Delta Force Cetak Rekor Jumlah Pemain Bersamaan di Steam
-
Tim Indonesia RRQ GTP Juara 3 Turnamen Delta Force Asia Tenggara, Kalah dari Taiwan-Thailand
-
7 Kode Redeem Delta Force Terbaru 6 Agustus 2025, Klaim Hadiah Eksklusif Gratis!
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum