Suara.com - Pengacara Fanny Safriansyah alias Ivan Haz, Tito Ananta Kusuma, sedang mengupayakan kasus penganiayaan terhadap pembantu rumah tangga, Toipah, diselesaikan secara kekeluargaan. Anak mantan Wakil Presiden Hamzah Haz itu sekarang jadi tersangka dan meringkuk di tahanan Polda Metro Jaya.
"Perdamaian ini adalah satu format yang akan dirumuskan bersama oleh tim kami yang akan berkomunikasi dengan pihak pelapor," kata Tito di Polda Metro Jaya, Rabu (2/3/2016).
Dengan kata lain, Tito berharap Toipah mau mencabut laporan di Polda Metro Jaya.
"Ya tentu perdamaian seperti itu," kata dia.
Tito menginginkan kasus ini berakhir sama seperti kasus penganiayaan yang nyaris menjerat anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu terhadap tenaga ahli DPR, Dita Aditya, yang berakhir secara kekeluargaan.
"Mas Ivan Haz berharap memiliki persamaan hukum dengan kasus Dita, yang juga dipegang oleh lembaga bantuan hukum yang sama, kalau kasus Dita bisa berdamai kenapa mas Ivan nggak bisa berdamai? Tolong diberikan akses mas Ivan kepada pihak korban," kata Tito.
Dia berharap Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan yang mengawal kasus Toipah memberikan ruang perdamaian.
"Sedang diproses untuk ada keterbukaan dalam hal ini," katanya.
Sebelum ditetapkan menjadi tersangka, Ivan Haz membantah telah menganiaya Toipah.
Dia ditahan sejak Senin (29/2/2016) malam. Penahanan dilakukan karena dikhawatirkan Ivan melarikan diri dan menghilangkan barang bukti. Dia dikenakan Pasal 44 dan 45 UU Nomor 23/2004 tentang KDRT.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO