Suara.com - Kelompok orang bersenjata menyerang sebuah rumah jompo yang didirikan Bunda Teresa, Jumat (4/3/2016) waktu setempat. Sebanyak 16 orang tewas, termasuk empat biarawati asal India, Rwanda, dan Kenya.
Lansiran Reuters, selain empat biarawati tersebut, korban tewas terdiri atas dua staf perempuan berkewarganegaraan Yaman, delapan penghuni rumah jompo, dan seorang penjaga keamanan.
Aksi empat orang bersenjata menyerbu rumah jompo tersebut mengejutkan publik. Mereka berhasil masuk setelah dua anggota lainnya berhasil menipu penjaga pintu gerbang dengan berpura-pura ingin mengunjungi ibu mereka.
Pejabat setempat mengatakan, para pelaku bergerak dari satu ruangan ke ruangan lain untuk mencari orang-orang yang akan mereka eksekusi. Setelah ditemukan, mereka diborgol lalu ditembak di bagian kepala.
Seorang biarawati yang selamat dari aksi penyerangan itu mengatakan, dirinya bersembunyi di ruangan pendingin setelah mendengar teriakan dari penjaga untuk menyelamatkan diri.
Juru bicara badan amal yang didirikan oleh Bunda Teresa di Kolkata, India, Sunita Kumar, mengatakan bahwa pihaknya amat terkejut dengan peristiwa tersebut.
"Para biarawati akan kembali namun mereka memutuskan untuk tinggal karena ingin melayani orang-orang di Yaman," kata Sunita.
Dua biarawati yang terbunuh berasal dari Rwanda, sementara dua lainnya dari India dan Kenya, demikian seperti dikutip dari AFP.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Vikas Swarup, mengatakan bahwa para penyerang meminta penjaga untuk membuka gerbang supaya mereka bisa mengunjungi para orangtua mereka.
"Saat masuk, mereka langsung menembak mati penjaga gerbang dan mulai menembak secara membabi buta," kata Vikas.
Menurut Vikas, para penyerang berhasil kabur usai melakukan aksinya.
Ada sekitar 80 orang jompo yang tinggal di tempat yang dikelola oleh kelompok misionaris, Missionaries of Charity. Insiden serupa pernah terjadi di Yaman pada tahun 1998. Ketika itu tiga biarawati dibunuh di kota pelabuhan Hodeida.
Saat ini perang saudara masih berkecamuk di Yaman. Wilayah utara dikuasai oleh pemberontak Syiah, sementara wilayah selatan dikuasai pasukan pemerintah yang dibekingi Arab Saudi. (Metro)
Berita Terkait
-
Langit Madinah Mencekam, Diduga Rudal Houthi Dicegat Pertahanan Arab Saudi
-
PM Israel Sebut Invasi Gaza 'Misi Suci': Warga Yaman Murka, Siap Lawan!
-
Jika Iran Diserang, Houthi Yaman Bakal Gempur Kapal AS di Laut Merah
-
Pemerintah Evakuasi 10 WNI dari Yaman Kembali ke Tanah Air
-
Timnas Indonesia U-17: Tim Non-unggulan yang Bikin Lawan-Lawannya dalam Posisi Sulit
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan