Suara.com - Anggota Komisi III Sufmi Dasco Ahmad tersinggung dengan pernyataan Gubernur Jakarta Basuki Thahaja Purnama (Ahok) yang menyebut anggota dewan sombong.
"Nah sebagai anggota DPR yang melaksanakan tugas sebagai wakil rakyat, apalagi saya termaksud anggota yang baru mau tanya belagunya darimana? Sementara kita menjalankan tugas dan fungsi pokok sebagai anggota DPR," ujar Dasco di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (8/3/2016).
Pernyataan Ahok keluar gara-gara dipanggil Panitia Kerja Penegakan Hukum Komisi III DPR pekan depan. Rapat kerja pekan depan agendanya, antara lain membahas kasus penutupan Kalijodo dan pengadaan lahan untuk Rumah Sakit Sumber Waras.
Pemanggilan tersebut, antara lain didasarkan pada adanya laporan dari masyarakat mengenai masalah pembelian tanah untuk Sumber Waras.
"Jadi gini pasti 17 November 2015 ada yang namanya Penghimpunan Candra Naya datang ke Komisi III DPR melaporkan pengalihan tanah RS Sumber Waras yang menurut mereka ada kejanggalan walaupun sudah dalam proses pengadilan," katanya.
Setelah mendapatkan laporan, anggota Komisi III DPR membentuk Panja Penegakan Hukum untuk meminta keterangan Ahok.
"Karena hal ini Pemda DKI sudah mengambil alih tanah tersebut, yang dilaporkan, sehingga dinyatakan perlu oleh Komisi kemudian mengundang Ahok untuk dimintai keterangannya," kata politisi Gerindra.
Sebelumnya Ahok meminta anggota Komisi III DPR untuk tidak kelewatan menggunakan kewenangan.
"Yang baru jadi DPR jangan belagu-belagulah, gue juga mantan dari lu juga, DPR RI gue tahu kok prosedur kamu seperti apa. Jadi nggak usah menggunakan kekuasaan salah pakailah," imbuhnya.
Selain memanggil Ahok, Komisi III juga memanggil Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Jenderal Tito Karnavian terkait prositusi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO