Suara.com - Sejumlah warga negara Malaysia yang pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS merasa tertipu dan kecewa lantaran apa yang mereka temui di sana tak sesuai harapan. Alih-alih disertakan dalam pasukan tempur ISIS, mereka justru diminta melakukan pekerjaan remeh-temeh seperti membersihkan toilet.
Wakil Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, rekrutan ISIS asal Malaysia ini menyesali keputusan mereka untuk pindah ke Suriah.
"Mereka tidak dilibatkan dalam medan perang. Mereka menyesal karena mereka diberi tugas untuk membersihkan toilet atau menyapu sampah atau melakukan pekerjaan lain yang menurut mereka bukanlah pekerjaan seorang pejuang," kata Ahmad Zahid.
Ahmad Zahid juga mengatakan, warga Malaysia yang tewas ketika berada di Irak dan Suriah tidak terlibat langsung dalam pertempuran. Mereka semata-mata korban karena meyakini bahwa mereka akan menjadi martir.
Dirinya menambahkan, mantan anggota ISIS yang sudah pulang ke Malaysia ini telah menjalani rehabilitasi. Sekitar 97,5 persen dari orang-orang tersebut berhasil menyelesaikan proses deradikalisasi.
Selain itu, Ahmad Zahid juga mengatakan bahwa dirinya, Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak dan Menteri Pertahanan Hishammuddin Hussein masuk dalam daftar orang-orang yang menjadi sasaran penculikan ISIS tahun lalu.
"Pada 30 Januari 2015, ada 13 orang yang terkait ISIS telah merencanakan penculikan terhadap pejabat," kata Ahmad.
Seperti dikutip dari Asiaone, sebuah sel teroris merencanakan untuk merebut gudang penyimpanan senjata di Kem Hobat di Gurun dan lapangan tembak di Kem Bukit Pinang, Kedah.
Kelompok tersebut juga diyakini ingin merebut sebuah mobil pembawa uang dari Genting Highlands. Uang tersebut akan digunakan untuk mendanai operasi mereka.
Ahmad menegaskan, memang tidak ada sel yang secara spesifik bagian dari ISIS di Malaysia. Namun, ada banyak pengikut dan simpatisan yang terinspirasi dari ideologi mereka. Bahkan, para pengikut dan simpatisan ini menerima perintah dari ISIS yang bermarkas di Baghdad, Irak. (Asia One)
Tag
Berita Terkait
-
Empat Pendukung ISIS di Sumatera Diciduk Densus 88! Gunakan Media Sosial untuk Provokasi Teror
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum