Suara.com - Gerhana Matahari Total (GMT), Rabu (9/3/2016) pagi tadi menjadi momentum saling menghargai dan menghormati antarumat beragama di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Karena bertepatan dengan Hari Raya Nyepi umat Hindu.
"Terjadinya GMT ini juga bertepatan dengan Hari Raya Nyepi 1938, sehingga di saat umat Hindu tengah merayakan hari rayanya dan umat Islam melaksanakan Shalat Kusuf atau gerhana sehingga harus dijadikan momen saling menghargai dan menghormati antarumat beragama," kata Wakil Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi di Sukabumi, Rabu malam.
Kata dia, Kota Sukabumi selalu menjaga kerukunan antarumat beragama yang ditandai dengan rasa aman dan nyaman setiap pemeluk agama dan kepercayaan saat melaksanakan ibadah maupun merayakan hari besar keagamaannya baik Idul Fitri, Idul Adha, Natal, Nyepi dan lain-lain.
Selain itu, pada GMT ini masyarakat harus bisa mengambil hikmah dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hingga kini manusia masih diberi kenikmatan dan rizki serta bisa menikmati GMT yang kejadiannya sangat langka ini. Bahkan peristiwa tersebut bisa kembali disaksikan setiap 30 tahun kemudian.
"Kami berharap kerukunan antarumat beragama di Kota Sukabumi bisa terus dijaga dan tidak mudah dipecah belah oleh oknum yang ingin merusak rasa persatuan dan kesatuan," tambah Fahmi.
Di sisi lain, ribuan masyarakat Kota Sukabumi melaksanakan Solat Kusuf yang dilakukan di semua masjid, dan Solat Gerhana ini juga dipusatkan di beberapa titik seperti Masjid Agung Kota Sukabumi, masjid besar tingkat kecamatan, masjid jami tingkat kelurahan dan masjid jami RW.
"Hukum dan keutamaan Salat Kusuf ini yakni salat yang dilaksanakan pada saat terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan yang dijelaskan sebagian ulama berpendapat bahwa hukum salat Kusuf adalah Sunnah Muakkaddah atau sangat ditekankan. Namun sebagian ulama berpendapat, bahwa hukum salat Kusuf adalah wajib," kata Fahmi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Wamendagri Wiyagus: Kemendagri Dukung Sinkronisasi Kebijakan Kependudukan Selaras Pembangunan
-
Dokter Tifa Usul Kasus Ijazah Jokowi Disetop, Sarankan Negara Biayai Perawatan Medis di Luar Negeri