Suara.com - Peristiwa di Cianjur, Jawa Barat, makin menunjukkan bahwa longsor merupakan bencana yang perlu dilakukan upaya mitigasi, mengingat sejak tahun 2014 hingga 2016, kejadian ini paling mematikan.
"Korban penduduk meninggal paling banyak selama periode tersebut adalah disebabkan oleh longsor," demikian dikatakan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada Suara.com, Rabu (9/3/2016).
Sutopo mengatakan Jawa Barat dan Jawa Tengah merupakan daerah yang paling banyak kejadian longsor dan jumlah korban jiwanya pun tak sedikit.
Daerah di Kabupaten Bogor, Cianjur, Sukabumi, Bandung Barat, Bandung Selatan, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sumedang, Garut, Purwakarta, dan daerah yang memiliki topografi perbukitan dan pegunungan adalah daerah rawan longsor, kata Sutopo.
Begitu juga di Jawa Tengah, seperti Kabupaten Banjarnegara, Karanganyar, Wonogiri, Purbalingga, Banyumas, Wonosobo, Temanggung, dan Semarang.
Kondisi ini diperparah dengan makin bertambahnya penduduk yang bermukim di daerah rawan longsor sehingga seringkali kejadian longsor menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda.
Untuk itu, kata Sutopo, aturan tata ruang perlu ditegakkan dan mitigasi bencana, baik structural dan non structural ditingkatkan. Jika perlu dilakukan audit tata ruang yang ada sehingga korban jiwa akibat longsor dapat diminimumkan.
Hujan deras di daerah Cianjur telah mengakibatkan longsor. Hujan deras hanyalah pemicu longsor, faktor kerentanan yaitu adanya perumahan dan bangunan di daerah rawan longsor juga turut memicu bencana.
Tercatat longsor dua hari di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Selasa (8/3/2016) dan hari ini, Rabu (9/3/2016).
Dini hari tadi, tebing di dekat Villa Kota Bunga, Desa Batu Lawang, Kecamatan Cipanas, Cianjur, longsor.
"Tebing yang di dekat hotel longsor dan menimpa bagian lobi hotel (Hotel Club Bali) di lantai bawah dan merobohkan juga bangunan lantai atasnya," kata Sutopo.
Kerusakan yang dialami Hotel Club Bali yang memiliki tiga lantai itu sangat parah.
Hingga malam ini, tiga korban runtuhnya Hotel Club Bali, belum berhasil ditemukan. Korban masih tertimbun puing bangunan.
Ketiga korban masing-masing bernama Budi Tanuadi Supena (52) dan istrinya, dokter Merianawati (52). Mereka warga Bandung yang sebelumnya menginap di kamar nomor 145. Kemudian, Bun Susanto (35), warga Jakarta, yang menginap di kamar nomor 144.
Sebelumnya, sebanyak delapan korban berhasil dievakuasi dalam keadaan hidup, rinciannya enam luka ringan dan dua luka berat. Mereka adalah Lani (34), Angel (4,5), Ester (2,5), Kim, Mistah, dan Margaret. Korban yang luka berat yang saat ini masih dirawat di RSUD Cimacan adalah Natasya (7) dan Dewi (17).
Sebanyak 400 personil tim SAR gabungan dikerahkan untuk melakukan evakuasi korban longsor yang mengakibatkan hotel ambruk.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota
-
Komisi III DPR Dukung Rencana Prabowo Bentuk Tim Reformasi Polri
-
Greenpeace Murka, Kecam Izin Baru PT Gag Nikel yang Bakal Merusak Raja Ampat
-
Terungkap! Ini yang Dicecar KPK dari Khalid Basalamah dalam Skandal Korupsi Haji
-
Atasi BABS, Pemprov DKI Bangun Septic Tank Komunal dan Pasang Biopal di Permukiman Padat
-
Benarkah Puteri Komarudin Jadi Menpora? Misbakhun: Mudah-mudahan Jadi Berkah
-
Skandal Tol Rp500 Miliar, Kejagung Mulai Usut Perpanjangan Konsesi Ilegal CMNP