Suara.com - Anggota Komisi I Fraksi Golkar Tantowi Yahya meminta Pemerintah merinci produk dari Israel mana yang perlu diboikot. Hal ini menanggapi hasil kesepakatan KTT OKI yang dibacakan Presiden Jokowi untuk melakukan boikot terhadap produk Israel beberapa waktu lalu.
"Mesti dijabarkan secara rinci, produk yang kita boikot produk apa?" kata Tantowi di Yogyakarta, Jumat (11/3/2016).
Rincian produk yang akan diboikot, kata Tantowi, perlu dilakukan agar masyarakat tak bingung. Sebab, produk Israel ini sangat banyak kategorinya. Misalnya saja produk yang dibuat Israel di tanah UIsrael, produk Israel yang dibuat di luar Israel, atau produk-produk yang dibuat oleh negara-negara yang pro Israel.
"Kita harus jelaskan, mengingat produk-produk yang terkait dengan Israel itu sudah terlalu lama beredar di kita. Baik yang dibuat langsung, atau yang dibuat negara-negara yang bersimpati dengan perjuangan Israel. Itu harus dijelaskan dulu," tuturnya.
Kendati demikian, dia mengapresiasi langkah Presiden Jokowi yang menghimbau untuk memboikot produk Israel. Kebijakan ini pun, menurutnya perlu didukung penuh.
Langkah seperti ini, menurut Tantowi, bisa menjadi bukti ketegasan bangsa kita. Sehingganegara Indonesia bisa diperhitungkan di dunia internasional.
"Ini patut didukung karena beliau adalah kepala negara dari negara dengan populasi Islam terbesar di dunia. Sudah saatnya kita membuat statement politik yang tegas dengan segala resikonya. Dengan segala ketegasanya maka kita akan dihormati, disegani oleh negara OKI atau negara yang mendukung Israel," tuturnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- 4 Sepatu Lari Teknologi Tinggi Rekomendasi Dokter Tirta untuk Kecepatan Maksimal
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
Pilihan
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
Terkini
-
16.078 Warga Binaan Terima Remisi Natal 2025: 174 Napi Langsung Bebas, Negara Hemat Rp9,4 Miliar
-
UMP DKI 2026 Ditetapkan Rp5,7 Juta, Pramono Ungkap Formula Baru Era Prabowo
-
Pengamat Sorot Gebrakan Mendagri di Sumatra, Dinilai Perkuat Penanganan Bencana
-
Rawat Tradisi Lung Tinulung, HS dan Musisi Jogja Galang Donasi untuk Korban Bencana Sumatera
-
3x24 Jam Berlalu, Gus Yahya Sebut Belum Ada Respons dari Rais Aam Soal Upaya Islah
-
Orang Dekat Prabowo 'Pecah Bintang', Dua Ajudan Setia Kini Sandang Pangkat Jenderal
-
Gunungan Uang Rp6,6 Triliun Dipamerkan di Kejagung, Hasil Denda dan Rampasan Korupsi Kehutanan
-
Lewat BRIN, Bagaimana Indonesia Ikut Menentukan Cara Dunia Baca Ancaman Mikroplastik Laut?
-
Alarm Merah KPK: 60 LHKPN Pejabat Masuk Radar Korupsi, Harta Tak Sesuai Profil
-
Beban Polri di Pundak Prabowo, Pengamat Sebut Warisan 'Dosa' Politik Jokowi yang Merusak