Suara.com - Seorang siswa SMP Highscope Indonesia di Jakarta Selatan berisinial MGF menjadi korban penganiayaan yang dilakukan dua pelajar di sekolah taraf internasional tersebut diduga lantaran bermotifkan asmara pada 5 Maret 2016.
"Aksinya saat mereka (pelaku) sedang menonton futsal yang diadakan pihak Highscope," kata orang tua MFG, Irsan Gading di Jakarta, Jumat.
Irsan menjelaskan kejadian berawal saat para pelajar menonton pertandingan futsal yang dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan.
Sekitar 10 pelajar kelas 9 dan 10 menggiring korban MFG saat menonton futsal, kemudian menginterogasi di belakang sekolah.
Irsan mengungkapkan para kakak kelas itu menanyakan soal korban yang diduga menjalin hubungan asmara dengan seorang siswi Highscope.
"Perempuan itu pacaran dengan salah seorang yang menarik dia (korban) dari belakang," tutur Irsan.
Sambil berteriak, salah satu pelaku memukul MFG sebanyak beberapa kali pada bagian wajah hingga korban kesakitan, selain itu seorang pelajar lainnya mendaratkan pukulan sebanyak tiga kali.
Bapak korban mendesak pihak sekolah mengambil tindakan terhadap para pelaku pemukulan MFG agar memberikan efek jera bagi pelaku kekerasan.
Sementara itu, Assisten Business Quality Management Director Highscope Wahyuni Ratna Lingga mengaku pihak sekolah tidak mengetahui peristiwa itu.
Namun Wahyuni menyebutkan kejadian kekerasan siswa itu terjadi di luar lingkungan dan jadwal belajar sekolah.
Sama halnya, Chief of Academic Operations Highscope Jossy Soenarjo menambahkan kekerasan yang dilakukan tidak termasuk kategori "bullying" karena tidak memenuhi tiga kriteria yakni aksi yang berulang, ditarget (direncanakan) dan ada perbedaan kekuatan (power).
Jossy menyatakan para kakak kelas itu bermaksud meminta keterangan MFG namun terjadi salah paham sehingga terjadi insiden pemukulan.
Jossy juga mengatakan pihak sekolah telah mempertemukan siswa yang dipukul, pelaku dan saksi yang menyaksikan kejadian itu namun tidak memberikan hukuman. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Piala Dunia Resmi Disiarkan Gratis di TVRI, Mulai Kapan Bisa Ditonton?
-
Lowongan Kerja PLN 1-5 Oktober 2025: Lulusan D3, S1, S2 Semua Jurusan Merapat, Cek Syaratnya di Sini
-
Liput Kasus Keracunan MBG, Jurnalis Malah Dicekik Pekerja SPPG Dapur Umum di Pasar Rebo
-
Musala Ambruk Makan Korban, Netizen Gemas dengan Pernyataan Pengasuh Ponpes Al Khoziny
-
Kapuk Dimekarkan Jadi Tiga Kelurahan, Kantor Lurah Baru Dibangun 2027
-
Jaringan Pemasok Amunisi ke OPM Terbongkar! Muncul Dugaan Libatkan Oknum TNI
-
Jumlah Penduduknya Kebanyakan, Gubernur Pramono Mekarkan Kapuk Jadi Tiga Kelurahan
-
Detik-detik Veloz Tabrak Toko Buah Segar! Pengemudi Wanita 41 Tahun Jadi Sorotan
-
Heboh Ada Foto Presiden Prabowo di Reklame Israel, Dasco: Perlu Dicek
-
Udang Beku Radioaktif di Cikande: Zulhas Klaim Tak Ganggu Ekspor Nasional