Suara.com - Sebanyak 10 warga Kampung Marancang Ulu, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dilaporkan meninggal, beruntun yang sebagian diduga akibat kesurupan dalam 47 hari terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, drg Totoh Hermanto, dihubungi dari Samarinda Minggu siang, membenarkan adanya informasi 10 warga di Kampung Marancang Ulu, Kecamatan Gunung Tabur, meninggal yang sebagian diduga akibat kesurupan.
"Memang benar ada 10 warga meninggal di Kampung Marancang Ulu dalam kurun waktu sebulan terakhir. Tetapi, karena itu akibat kesurupan sehingga dari tinjauan medis kami tidak bisa menganalisanya," ujar Totoh.
Ia juga membenarkan bahwa Pemerintah Kabupaten Berau, telah menurunkan tim untuk mengecek langsung terkait meninggalnya 10 warga Kampung Marancang Ulu, yang diduga akibat kesurupan tersebut.
"Tim dari Pemkab Berau telah melibatkan puskesmas setempat untuk mengecek informasi meninggalnya 10 warga tersebut," kata Totoh.
Kapolres Berau Ajun Komisaris Besar Anggi Yulianto Putro, dikonfirmasi, juga membenarkan adanya warga yang meninggal diduga akibat kesurupan tersebut.
Namun, polisi lanjut Anggi Yulianto Putro masih melakukan pengecekan untuk memastikan penyebab kematian 10 warga Kampung Marancang Ulu.
"Memang benar ada informasi 10 warga meninggal di Kampung Marancang Ulu. Namun, kami masih melakukan pengecekan di lapangan untuk memastikan informasi apakah betul ke-10 warga tersebut meninggal akibat kesurupan atau faktor lain," kata Anggi.
Sementara, Kepala Kampung Marancang Ulu, Andi Marpai menyatakan, ke-10 warga yang meninggal itu tidak seluruhnya akibat kesurupan.
Namun, ia mengakui ke-10 warganya yang meninggal tersebut berlangsung secara berentetan, dalam waktu 47 hari terakhir.
"Jadi, tidak semua warga yang meninggal tersebut akibat kesurupan. Hanya ada dua orang yang meninggal karena kesurupan, terakhir terjadi sekitar sembilan hari yang lalu," tuturnya.
"Ke-10 warga yang meninggal tersebut ada anak-anak yang sebelumnya memang sakit-sakitan, kemudian ibu hamil meninggal dan sempat dibawa ke rumah sakit. Mereka meninggal secara berentetan selama 47 hari, yakni belum cukup tujuh hari ada lagi yang meninggal hingga saat ini mencapai 10 orang," kata Andi.
Ia menyatakan telah meminta bantuan Pemerintah Kabupaten Berau untuk mengecek fenomena meninggalnya 10 warga Kampung Marancang Ulu tersebut.
"Kami memang meminta bantuan Pemkab Berau untuk mengecek kejadian ini, apakah bisa dilakukan penanganan secara medis atau penanganan cara lain. Tim dari pemerintah kabupaten hari ini sudah melakukan pengecekan di Kampung Marancang Ulu," tutur Andi Marpai. (Antara)
Berita Terkait
-
Bantu Warga Kesurupan, Petugas Damkar Tangerang Viral: 'Itu Asli, Bukan Gimmick!'
-
Siapa Itu Om Samsan Jeh? Pawang Sembuhkan Kesurupan dengan Totok Kalkulator
-
Bikin Merinding, Viral Puluhan LC di Jakpus Kesurupan Massal Saat Malam 1 Suro
-
Ulasan Film Horor 'Kemah Terlarang: Kesurupan Massal': Seram, tapi Kok Agak Nanggung?
-
3 Film Horor Hype Indonesia yang Bisa Kamu Saksikan di Netflix, Ada Sumala!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru