Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) mengatakan di wilayah Jakarta sudah tidak diperbolehkan lagi pemotongan dan pemeliharaan hewan di pemukiman, terutama unggas.
Hal itu sesuai dengan Peraturan Daerah nomor 4 Tahun 2007 tentang pengendalian, pemeliharaan dan peredaran unggas. Namun, Ahok mengakui pembangunan rumah potong ayam tidak mampu menampung peternakannya.
"8 atau 9 tahun lalu sudah tidak boleh lagi ada pemotongan, dan pemeliharaan hewan di pemukiman terutama unggas. Tap kita selalu masalahnya, kita tidak pernah bangun tempat penampungan hewan yang cukup untuk memindahkan pemotongan ayam," tutur Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (21/3/2016).
"Misalnya, ada 21 pedagang (pemasok ayam) dan cuma siapkan 14 (pemotongan). Ya bagaimana pindahnya. Kalau sebagian nggak pindah, masih jual di luar, yang lain iri," tambahnya.
Ahok menerangkan, saat ini masih ada biaya dari kewajiban pengembang yang masih digunakan untuk membangun. Maka seharusnya Dinas terkait, yaitu Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan, bisa mulai menyiapkan bangunan untuk tempat penampungan unggas yang lebih banyak.
"Makannya, 2017, saya nggak mau dengar lagi ada yang dagang ayam tapi potongnya sembarangan. Ini semua dipindahkan," tegas Ahok.
"Jadi (lahan) udah disiapin harus cukup. Kalau beli ayam langsung dipotong ya silakan datang ke pemotongan," tambah Ahok.
Permasalah ini menyikapi adanya temuan unggas yang terjangkit flu burung di Cilandak, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Dia pun berharap temuan tersebut bisa diperiksa kebenarannya dan segera ditindaklanjuti.
Selain itu, dia berharap Satpol PP di tingkat kecamatan untuk melakukan pengecekan peternakan unggas yang ada di lingkungan pemukiman warga supaya bisa ditertibkan tanpa ganti rugi.
"Satpol PP di Kecamatan harus melakukan pengecekan. Kalau ada peternakan unggas di pemukiman warga, sanksinya jelas, ditertibkan tanpa ganti rugi," tutur dia.
Berita Terkait
-
Mendagri Minta Daerah Contoh Jakarta dalam Penertiban Lokalisasi
-
Pemprov Nyatakan Sah 'Teman Ahok' Berposko di Rumah Aset DKI
-
Ahok Ingin Ulang Sukses Kemeja Kotak Saat Maju Bareng Jokowi
-
Diserang Pakai Aset Pemda untuk Teman Ahok, Ahok Menangkis
-
Kalau Orang Ini Maju Lawan Ahok, Demokrat Siap Gabung PDIP
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
Lama Hilang Kini Pulang Bawa Jabatan, Siapa Arief Poyuono yang Kini Jadi Komisaris Pelindo?
-
Sebelum Kerusuhan Meletus, Mahfud MD Sebut Prabowo Tak Gubris Masukan Akademisi UGM: Udah Biarin Aja
-
Satria Hutan Indonesia 2025 Jalani Pendakian 13 Hari di Gunung Patah
-
Data Pendidikan Gibran di Situs KPU Tiba-tiba Berubah Jadi S1, Ada Upaya Jegal Gugatan Ijazah Palsu?
-
AGRA Desak Penghentian Proyek Transmigrasi ala Orde Baru: Haruskah Membuka Hutan dan Belukar Lagi?
-
Detik-detik Mikrofon Prabowo Mati di KTT PBB, Menlu Sugiono Tegaskan Pesan Palestina Tetap Menggema
-
Sudah Gandeng Ahli ITB, Pemprov DKI Yakin Bau Sampah RDF Rorotan Sudah Teratasi
-
Bukan Jenderal Biasa, Mengenal Komjen Chryshnanda yang Ditunjuk Pimpin Tim Transformasi Polri
-
Dipimpin Puan Maharani, DPR RI Bakal Sahkan APBN 2026 dan Prolegnas dalam Rapat Paripurna
-
Menteri PPPA Minta Pesantren Jadi Zona Aman dari Bullying, Ingatkan Bahaya Relasi Kuasa