Suara.com - Kapolres Berau di Provinsi Kalimatan Timur AKBP Anggi Yulianto Putro mengimbau masyarakat di daerah ini tidak terpancing isu santet terkait adanya 10 warga Kampung Marancang Ulu yang meninggal beruntun dan sebagian akibat kesurupan.
"Kami mengimbau aparat kampung dan warga agar jangan main hakim sendiri, sebab dari hasil diagnosa yang dilakukan tim medis dari Puskesmas Marancang Ilir, sepuluh warga yang meninggal tersebut akibat menderita berbagai penyakit," ujar Anggi Yulianto Putro, saat dihubungi dari Samarinda, Senin (21/3) malam.
Hasil diagnosa tim medis Puskesmas Marancang Ilir itu, kata Anggi, disampaikan oleh dr Noviah Khasanah didampingi perawat Benny kepada seluruh masyarakat di Kampung Marancang Ulu.
Sepuluh warga yang meninggal tersebut, yakni Zaitun (22) yang meninggal pada 7 Desember 2015 dinyatakan meninggal akibat bronkitis kronis dan asma, Jidi (60) yang meninggal pada 29 Desember 2015 akibat penyakit paru-paru, Nur Aulatur berusia empat bulan, meninggal pada 21 Januari 2016 karena penyakit pneumonia berat, Nafsiah (35) yang meninggal pada 27 Januari 2016 akibat penyempitan pembuluh syaraf pada otak, dan Irawati (25) yang meninggal pada 4 Februari 2016 akibat infeksi lambung dan bronghitis.
Warga lainnya yang meninggal adalah Idris (40) yang meninggal pada 3 Maret 2016 akibat penyakit malaria, Evi bersama bayinya (35) meninggal pada 7 Maret 2016 akibat tidak bisa melahirkan secara normal kemudian dilakukan operasi caesar namun pihak keluarganya membawa ke dukun, Mustafa (37) yang meninggal pada 9 Maret 2016 akibat penyakit jantung, serta Jamhuri (61) meninggal pada 17 Maret 2016 akibat penyakit jantung.
"Jadi, sebanyak 10 warga tersebut meninggal karena sakit," katanya lagi.
Namun sebelumnya yakni pada Senin pagi, ujar Anggi pula, dilakukan pertemuan antara warga dengan Wakil Bupati Berau Agus Tantomo, perwakilan dari Polres, tokoh agama, tokoh masyarakat Kapolsek dan Camat Marancang Ulu untuk membahas pelaksanaan rukiah terkait keresahan masyarakat menyusul adanya isu santet yang menyebabkan 10 warga tersebut meninggal.
Rukiah yang disaksikan langsung Wakil Bupati Berau Agus Tantomo dilaksanakan oleh Ustad Ahyar bersama delapan orang timnya tersebut berlangsung di Masjid Jami Al Musyawarah Kampung Marancang Ulu.
"Sebanyak 100 warga sekitar menjalani rukiah dengan cara masing-masing memegang sebuah botol air mineral kemudian dibacakan doa secara bersama-sama oleh Ustad Ahyar bersama delapan orang timnya," ujar Anggi.
Setelah rukiah itu, kata Anggi, Kasat Reskrim dan Kasat Intelkam Polres Berau bersama Kanit Intelkam Polsek Gunung Tabur mendatangi rumah seorang warga Kampung Marancang Ulu yang dicurigai sebagai dukun santet.
"Warga yang diduga dukun santet tersebut diberi pencerahan dan diminta bersabar sebab masalah tersebut hanya sebuah fitnah. Sebelumnya, kami bersama Wakil Bupati, tokoh masyarakat, tokoh agama dan sejumlah pejabat Pemkab Paser telah memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa meninggalnya 10 warga itu bukan akibat santet, tetapi penyakit," kata Anggi Yulianto Putro lagi. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Bantu Warga Kesurupan, Petugas Damkar Tangerang Viral: 'Itu Asli, Bukan Gimmick!'
-
Siapa Itu Om Samsan Jeh? Pawang Sembuhkan Kesurupan dengan Totok Kalkulator
-
Bikin Merinding, Viral Puluhan LC di Jakpus Kesurupan Massal Saat Malam 1 Suro
-
Ulasan Film Horor 'Kemah Terlarang: Kesurupan Massal': Seram, tapi Kok Agak Nanggung?
-
3 Film Horor Hype Indonesia yang Bisa Kamu Saksikan di Netflix, Ada Sumala!
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Omzet Perajin Telur Asin Melonjak hingga 4.000 Persen Berkat Program MBG
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal