Yusril IHza Mahendra di sela peluncuran buku 'Ensiklopedi Pemikiran Yusril Ihza Mahendra' di Jakarta Selatan, Sabtu (6/2). (suara.com/Bowo Rahardjo)
Baca 10 detik
Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra meyakinkan kepada publik bahwa dirinya sangat mampu untuk menyelesaikan berbagai persoalan Ibu Kota.
Lalu apa motivasinya untuk menjadi Gubernur DKI, padahal sudah pernah menjabat Menteri sejak era Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid sebelumnya, bukankah itu turun level?
"Mestinya orang kan berterimakasih sama saya, ada yang berkapasitas nasional mau mengurus urusan daerah. Orang berkapasitas nasional pasti dia mampu (pimpin daerah). Mungkin tidak mampu itu yang kapasitasnya menangani daerah terus menangani nasional, itu yang meragukan," kata Yusril usai Salat Jumat di Blok M Square, Jakarta Selatan, Jumat (25/3/2016).
Pertanyaan Yusril itu seolah bentuk sindiran terhadap Presiden Joko Widodo yang dari kepala daerah menjadi kepala negara. Namun Yusril tidak menyebutkan nama yang disindir itu secara langsung.
"Jadi kalau ada tokoh yang mampu memecahkan persoalan berskala nasional kemudian dia mau sukarela menangani persoalan-persoalan daerah, baik juga. Yang tidak itu orang kapasitasnya jadi Wali Kota, terus menjadi Presiden misalnya, sudah kacau itu," ujar dia.
Saat dikonfirmasi apakah langkahnya maju menjadi calon Gubernur DKI ingin mencontoh Jokowi, dengan harapan sebagai modal untuk maju jadi calon Presiden, Yusril tak menyanggah.
"Kalau masyarakat menghendaki saya jadi Presiden siapa yang mau melarang. Jokowi saja jadi Presiden dari Gubernur DKI tidak pernah disalahkan kok, saya kok dipersoalkan," tandas dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Yusril: Presiden Tegaskan Usulan TGPF Kericuhan Demo Tak Perlu Dibentuk
-
Misteri 3 Orang Hilang Pasca-Demo Agustus, Menko Yusril Turun Tangan, Keluarga Justru Belum Melapor
-
YLBHI Soroti Ada Apa di Balik Keengganan Pemerintah Bentuk TGPF Ungkap Kerusuhan Agustus 2025?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO