Yusril IHza Mahendra di sela peluncuran buku 'Ensiklopedi Pemikiran Yusril Ihza Mahendra' di Jakarta Selatan, Sabtu (6/2). (suara.com/Bowo Rahardjo)
Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra meyakinkan kepada publik bahwa dirinya sangat mampu untuk menyelesaikan berbagai persoalan Ibu Kota.
Lalu apa motivasinya untuk menjadi Gubernur DKI, padahal sudah pernah menjabat Menteri sejak era Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid sebelumnya, bukankah itu turun level?
"Mestinya orang kan berterimakasih sama saya, ada yang berkapasitas nasional mau mengurus urusan daerah. Orang berkapasitas nasional pasti dia mampu (pimpin daerah). Mungkin tidak mampu itu yang kapasitasnya menangani daerah terus menangani nasional, itu yang meragukan," kata Yusril usai Salat Jumat di Blok M Square, Jakarta Selatan, Jumat (25/3/2016).
Pertanyaan Yusril itu seolah bentuk sindiran terhadap Presiden Joko Widodo yang dari kepala daerah menjadi kepala negara. Namun Yusril tidak menyebutkan nama yang disindir itu secara langsung.
"Jadi kalau ada tokoh yang mampu memecahkan persoalan berskala nasional kemudian dia mau sukarela menangani persoalan-persoalan daerah, baik juga. Yang tidak itu orang kapasitasnya jadi Wali Kota, terus menjadi Presiden misalnya, sudah kacau itu," ujar dia.
Saat dikonfirmasi apakah langkahnya maju menjadi calon Gubernur DKI ingin mencontoh Jokowi, dengan harapan sebagai modal untuk maju jadi calon Presiden, Yusril tak menyanggah.
"Kalau masyarakat menghendaki saya jadi Presiden siapa yang mau melarang. Jokowi saja jadi Presiden dari Gubernur DKI tidak pernah disalahkan kok, saya kok dipersoalkan," tandas dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Polemik Perpol Nomor 10 dan Putusan MK 114, Ini Kata Menko Yusril
-
Yusril Beri 33 Rekomendasi ke 14 Kementerian dan Lembaga, Fokus Tata Kelola Hukum hingga HAM Berat
-
Perpol Jabatan Sipil Polri Jadi Bola Panas, Komisi Reformasi Turun Tangan Bahas Polemik
-
Soal Polemik Perpol Nomor 10 dan Putusan MK 114, Yusril: Saya Belum Bisa Berpendapat
-
PPATK Rilis Indeks APUPPT: Penegakan Hukum Tak Cukup Tangkap Pelaku, Aliran Dana Harus Ditelusuri
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045