Masyarakat mengisi formulir dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Posko Teman Ahok di salah satu pertokoan, di Jakarta, Jumat (3/11). [suara.com/Oke Atmaja]
Baca 10 detik
Salah satu isu yang dihembuskan untuk mengganggu persiapan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) maju lewat jalur non partai politik ialah formulir dukungan warga Jakarta yang dihimpun relawan Teman Ahok tidak sah.
Ahok sudah mengetahui isu tersebut. Dia tidak mau ambil pusing karena informasi tersebut bukan berasal dari komisi pemilihan umum daerah.
"Itu kan isu macam-macam, nanti formulir resmi KPUD itu yang saya tanda tangan sama Pak Heru, pakai materai. Terus saya lampirkan rekap, kecamatan ini siapa saja yang mendukung, terus saya tanda tangan hasil rekap, terus yang ditandatangani orang itu, dilampirkan," kata Ahok di kantor Wali Kota Jakarta Utara, Selasa (29/3/2016).
Ahok sudah mengetahui isu tersebut. Dia tidak mau ambil pusing karena informasi tersebut bukan berasal dari komisi pemilihan umum daerah.
"Itu kan isu macam-macam, nanti formulir resmi KPUD itu yang saya tanda tangan sama Pak Heru, pakai materai. Terus saya lampirkan rekap, kecamatan ini siapa saja yang mendukung, terus saya tanda tangan hasil rekap, terus yang ditandatangani orang itu, dilampirkan," kata Ahok di kantor Wali Kota Jakarta Utara, Selasa (29/3/2016).
Ahok menegaskan sudah memahami aturan main mengikuti pemilihan kepala daerah. Apalagi, dulu Ahok pernah duduk di Komisi II DPR yang mengurusi bidang pemerintahan.
"Saya ini Komisi II (dari Golkar) loh, saya di badan legislasi, saya yang membuat undang-undang dan juga yang merevisinya," kata Ahok.
Ahok mengatakan untuk membuktikan apakah formulir dukungan terhadapnya sah atau tidak, KPUD akan memverifikasinya.
"Saya ini Komisi II (dari Golkar) loh, saya di badan legislasi, saya yang membuat undang-undang dan juga yang merevisinya," kata Ahok.
Ahok mengatakan untuk membuktikan apakah formulir dukungan terhadapnya sah atau tidak, KPUD akan memverifikasinya.
"Makanya KPUD akan turun ke lapangan, tanya lampiran kamu yang sudah direkap dari calon perseorangan ini benar nggak. Kalau nggak benar, ini formulir kamu tanda tangan, kamu nyatakan nggak benar, kamu nggak pernah dukung dia,tapi kalau benar ya benar," katanya.
Dengan demikian kata Ahok, usaha yang telah diperjuangkan oleh relawan Teman Ahok tidak sia-sia.
"Oh nggak sia-sia dong, tapi kan banyak orang nggak percaya, saya maklum, ada yang mau tukar nyawa karena nggak percaya," kata mantan Bupati Belitung Timur.
Saat ini, relawan Teman Ahok tengah memverifikasi ulang semua formulir. Verifikasi dilakukan sejak Ahok mengumumkan nama pasangannya, Heru Budi Hartono.
Suara.com - Selain didukung relawan Teman Ahok, Ahok juga didukung Partai Nasdem dan Partai Hanura.
Partai Nasional Demokrat memiliki lima kursi di DPRD DKI Jakarta dan Partai Hanura memiliki 10 kursi.
Dengan demikian, Ahok yang maju lewat jalur non partai politik, sekarang mendapatkan total dukungan 15 dari 106 kursi di DPRD DKI Jakarta.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban