Suara.com - Angkatan bersenjata Filipina diberitakan telah memobilisasi pasukannya demi mengejar kelompok yang telah menculik 10 anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia (WNI) di selatan Mindanao. Bahkan tak tanggung-tanggung, pimpinan tertinggi tentara Filipina pun diberitakan terjun langsung ke Mindanao.
Sebagaimana antara lain diberitakan situs Manila Times, Selasa (29/3/2016) malam, laporan intelijen Filipina sejauh ini memberikan informasi bahwa para WNI korban penculikan kemungkinan dibawa ke Provinsi Sulu yang ada di Mindanao.
Sementara itu, masih menurut Manila Times, informasi awal yang didapat dari Gugus Tugas Gabungan Zambasulta (Zamboanga, Basilan, Sulu, Tawi-Tawi) mengungkapkan kelompok mana tepatnya yang telah melakukan penculikan. Diyakini bahwa kelompok tersebut dipimpin oleh Alhabshy Misaya, wakil komandan dari Radullan Sahiron, salah satu komandan tertinggi di kelompok Abu Sayyaf di Sulu.
Menindaklanjuti upaya penyelamatan, pasukan Filipina dari Komando Mindanao Barat dan personel Gugus Tugas Gabungan disebut telah diperintahkan untuk mengepung dan mendesak kelompok Abu Sayyaf tersebut agar melepaskan sanderanya. Sementara menurut Komandan Gugus Tugas Gabungan, Mayjen Demy Tejares, unit-unit intelijen sementara ini masih menyaring informasi baru terkait para penculik tersebut.
Di bagian lain, diberitakan pula bahwa tak kurang dari pimpinan tertinggi Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Hernando Iriberri, telah terbang langsung ke markas tentara di Mindanao. Sebagaimana dikutip Manila Times dari juru bicaranya, Brigjen Restituto Padilla, sang jenderal disebut berada di sana untuk memastikan situasi dan mendiskusikan langkah-langkah yang harus dilakukan.
Kelompok Abu Sayyaf diketahui dibentuk di sekitar tahun 1990-an, serta diyakini bertanggung jawab atas sebagian besar aksi teror keji di Filipina. Di dunia internasional, setidaknya Amerika Serikat (AS) pun telah melabelinya sebagai kelompok teroris.
Tahun lalu, kelompok militan itu dilaporkan memenggal kepala seorang lelaki asal Malaysia yang diculiknya dari restoran pinggir laut di kawasan Sabah, Malaysia. Seorang perempuan Malaysia yang diculik bersamanya saat itu dilepaskan, setelah kabarnya tuntutan tebusan kelompok tersebut dibayarkan.
Pada September tahun lalu, kelompok tersebut juga diberitakan menculik dua turis Kanada, seorang manajer resort asal Norwegia, serta seorang warga Filipina, dari sebuah yacht di kawasan selatan Filipina. Tidak diberitakan detail berikutnya dari aksi penculikan itu, namun disebutkan bahwa penculik meminta tebusan bernilai jutaan dolar.
Sebelumnya, terkait upaya penyelamatan para ABK WNI yang diculik, Menteri Pertahanan (Menhan) RI Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa pasukan TNI sudah siap beraksi jika diminta Filipina untuk menangani para perompak.
"Saya rasa tentara sudah siap semua, tinggal tergantung sana, karena rumah orang. Kalau dia (Filipina) bilang siap, kita 'nonton saja'. Kalau dia minta bantuan, kita tangani," kata Ryamizard, di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.
Ryamizard menyebut, saat ini kapal-kapal patroli TNI sudah disiapkan untuk mengantisipasi berbagai macam kemungkinan kejadian. Hanya saja menurutnya, militer Indonesia tidak bisa seenaknya melakukan operasi di wilayah Filipina, karena perlu izin dari otoritas negara tersebut.
"Itu negara orang. Kalau nggak boleh masuk, jangan maksa-maksa. Kalau mereka siap menyelesaikan, kita tunggu saja. (Kalau) Dia perlu bantuan, kita masuk. Jangan nyelonong, nanti urusan panjang lagi," kata Ryamizard.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka