Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi sebanyak 22 titik panas atau api yang mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) di lima kabupaten dan kota se-Provinsi Riau.
"Berdasarkan pencitraan satelit Terra dan Aqua pukul 05.00 WIB hari ini terpantau 22 titik panas tersebar di Bengkalis, Meranti, Pelalawan, Rokan Hilir dan Siak," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru, Kamis (7/4/2016).
Ia menjelaskan dari lima kabupaten dan kota yang terpantau adanya titik panas, Bengkalis dan Meranti merupakan penyumbang terbanyak dengan masing-masing tujuh dan delapan titik.
Selanjutnya Rokan Hilir dan Pelalawan masing-masing dua titik dan Siak tiga titik. Lebih lanjut, Sugarin mengatakan bahwa dari 22 titik panas yang terpantau, 13 diantaranya dipastikan sebagai titik api atau mengindikasikan kebakaran lahan dan hutan dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.
"13 titik api terdeteksi enam di Bengkalis, enam di Meranti dan satu titik di Siak," jelasnya.
Menurut Sugarin, ke enam titik api yang terpantau di Bengkalis berlokasi di Kecamatan Bantan dan Kecamatan Bengkalis. Sementara itu untuk di Meranti terpantau di Rangsang dan Tebing Tinggi serta satu titik terpantau di Kabupaten Siak tepatnya di Kecamatan Siak.
Dikatakan Sugarin, kebakaran lahan yang melanda wilayah Riau bagian timur pesisir seperti Bengkalis, Meranti, Siak dan Rokan Hili telah berdampak pada memburuknya kualitas udara.
Ia menambahkan pagi ini udara di Kota Dumai terpantau diselimuti kabut asap dengan jarak pandang berkisar 3 Kilometer.
Meski begitu, tambah Sugarin, secara umum cuaca wilayah Provinsi Riau cerah hingga berawan dengan potensi hujan intensitas ringan hingga sedang. Hujan yang dapat disertai dengan petir dan angin kencang berpeluang terjadi hampir di seluruh wilayah Riau terutama wilayah Riau bagian barat, tengah, dan selatan pada sore atau malam dini hari.
Sementara untuk wilayah pesisir timur Riau, seperti Bengkalis, Meranti, Siak, Dumai dan Rokan Hilir terpantau masih minim hujan sehingga berpotensi terjadi kebakaran lahan.
BMKG sendiri memprediksikan seluruh wilayah Provinsi Riau akan memasuki musim hujan pada pertengahan April 2016 ini.
"Seluruh wilayah Riau diprediskikan masuk musim hujan pada pekan ke dua bulan ini (April)," kata Sugarin.
Analis BMKG Pekanbaru, Ardian Ardithama mengatakan saat ini wilayah Riau bagian Barat, Selatan dan Utara telah memasuki musim hujan. "Hanya wilayah Timur atau bagian pesisir seperti Rokan Hilir, Meranti, Bengkalis dan Dumai yang masih minim curah hujan," jelasnya.
Sugarin menjelaskan musim hujan itu akan terjadi hingga akhir April 2016. Sementara pada awal Mei diprediksi memasuki musim pancaroba sebelum dipastikan kembali kemarau pada akhir Mei hingga akhir Agustus 2016. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah
 - 
            
              Dinilai Bukan Pelanggaran Etik, Ahli Hukum Sebut Ucapan Adies Kadir Hanya Slip Of The Tongue