Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama senang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa anak buahnya di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Menurutnya itu untuk membuktikan keterlibatan pihak Pemprov dalam membuat Rancangan Peraturan Daerah tentang Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 dan Raperda tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.
Anak buah Ahok yang diperiksa adalah Kepala Badan Penyelenggara Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta Tuti Kusumawati dan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Heru Budi Hartono. Heru berupakan bakal calon waki gubernur DKI Jakarta yang akan mendampinginya.
"Mereka ingin lihat revisi. KPK mungkin akan berpikir eksekutif ini main nggak. Kalau dia main kan kelihatan dari yang dia usulkan. Kan dia sudah bongkar juga yang di Balegda," ujar Ahok di kantor Wali kota Jakarta Pusat, Kamis (7/4/2016).
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku mendukung langkah KPK untuk mengusut kasus skandal reklamasi yang telah menjerat mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi pada Kamis (31/3/3016) malam. Sanusi diduga menerima suap senilai Rp2 miliar dari staf PT. Agung Podomoro Land Trinanda Prihantoro.
"KPK sudah punya yang di DPRD perubahannya seperti apa, yang didebatin seperti apa. Biar KPK kerja dulu, biar profesional," kata Ahok.
Ahok pun sudah siap dipanggil bila KPK memerlukan keterangannya.
"Pasti dong (siap dipanggil). Kalau dipanggil dirasa nggak cukup, mencurigakan, dan perlu keterangan dari Gubernur, mencocokkan ya datang," kata Ahok.
Selain memanggil Tutty dan Heru, KPK juga memanggil Dirjen Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Sudirman Saad dan Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Gamal Sinurat, selain itu dua orang saksi dari pihak swasta yakni Budi Nurwono dan Herdy Halim juga dipanggil KPK.
Tag
Berita Terkait
-
Proyek Reklamasi, Tiap Dua Jam Nelayan Lihat Kapal Asing Datang
-
Suap Reklamasi, Heru Klaim Tak Tahu Proses Penyusunan Raperda
-
Di Tengah Skandal Reklamasi, Begini Kondisi Nelayan Muara Angke
-
Teman Ahok Tak Berdiam, Bela Ahok yang Diserang Isu Reklamasi
-
Suap Reklamasi, Pimpinan DPRD Rapat Penghentian Bahasan Raperda
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!