Suara.com - Maskapai penerbangan Malaysia, Rayani Air, menjadi pemberitaan dunia, setelah mengeluarkan boarding pass dengan selembar kertas, menggunakan tulisan tangan.
Foto boarding pass dengan tulisan tangan itu disebarkan oleh seorang penumpang, bernama Lau Weng San, yang kecewa dengan pelayanan maskapai Syariah itu, saat menumpang perjalanan dari Kuala Lumpur ke Kuching pada 18 Maret lalu.
Kekecewaan Lau kian bertambah lantaran penerbangan tertunda hingga delapan jam lamanya.
"Tidak ada barcode pada boarding pass. Ini risiko keamanan yang sangat serius. Siapa pun dapat mencetak kertas, dan terbang dengan pesawat itu," tulisnya dalam Facebook.
Insiden ini segera ditanggapi oleh Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai. Dia mengancam akan membekukan izin maskapai jika tidak mematuhi peraturan keselamatan.
Diungkapkan Liow, kesalahan Rayani Air bukan terjadi kali ini saja. Pihaknya sudah mendapatkan banyak keluhan soal Rayani Air, utamanya tentang pembatalan penerbangan tanpa pemberitahuan. Bahkan ada yang melaporkan tentang keterlambatan Rayani Air hingga lima hari.
Sementara itu, Rayani Air mengakui kalau boarding pass bertuliskan tangan dikeluarkan pihaknya. Itu disebabkan karena kerusakan komputer.
"Rayani Air meminta maaf kepada semua penumpang, atas penundaan penerbangan dan pelayanan lainnya," kata pihak maskapai.
Rayani Air adalah sebuah maskapai syariah yang baru beroperasi pada Desember 2015. Meski memiliki pelayanan buruk, Rayani Air cukup populer di Malaysia karena sistem syariah yang dipakainya.
Rayani Air melarang alkohol dalam penerbangan, dan hanya menyajikan makanan halal, menurut hukum Islam. Seluruh awak perempuan di maskapai itu pun mengenakan hijab. Sedangkan awak non-muslim dituntut untuk berpakaian sopan.
Sebelum lepas landas, maskapai itu juga mengajak seluruh penumpangnya untuk berdoa. (news.com.au)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum
-
RUU KUHAP Dinilai Ancam HAM, Koalisi Sipil Somasi Prabowo dan DPR: Ini 5 Tuntutan Kuncinya
-
RUU KUHAP Bikin Polisi Makin Perkasa, YLBHI: Omon-omon Reformasi Polri
-
Sepekan Lebih Kritis, Siswa SMP Korban Bullying di Tangsel Meninggal Usai Dipukul Kursi
-
Percepat Penanganan, Gubernur Ahmad Luthfi Cek Lokasi Tanah Longsor Cibeunying Cilacap
-
Ribuan Peserta Ramaikan SRGF di Danau Ranau, Gubernur Herman Deru Apresiasi Antusiasme Publik
-
Heboh Pakan Satwa Ragunan Dibawa Pulang Petugas, Pramono Membantah: Harimaunya Tak Keluarin Nanti
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB
-
Pramono Ungkap Fakta Baru Buntut Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Ingin Pindah Sekolah