Suara.com - DPRD DKI Jakarta memutuskan untuk menghentikan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang reklamasi pantai Utara Jakarta pada Kamis(7/4/2016) kemarin. Hal itu diputuskan dalam rapat pimpinan DPRD DKI, karena Raperda tersebut sudah tersangkut degan kasus hukum.
Oleh karena itu, pihak DPRD meminta kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama(Ahok) untuk tidak ngotot melanjutkan proyek reklamasi tersebut.
"Kasihan Pak Gubernurnya kalau jalan terus, berarti tambah banyak lagi kesalahan nanti," kata Anggota DPRD dari Fraksi Hanura, Very Yonnevil Munir dalam di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu(9/4/2016).
Menurut Anak Buah Wiranto tersebut, dihentikanya pembahasan Raperda di DPRD tidak akan menimbulkan masalah baru. Malahan kata dia, sebaliknya dengan dihentikannya oleh pihak DPRD akan sangat mebantu Ahok agar segala proyek tersebut dapat ditinjau kembali izinnya.
"Kalau pengembang itu kan urusan dengan eksekutif. Karena dari awal Raperda ini sudah bermasalah, jadi seharusnya sebelum ada izin reklamasi, harus ada dulu perda zonasi, sebagaimana diamanatkan dalam UU No 1 Tahun 2014. Jadi bagaimana raperda ini segera disahkan, karena sudah keburu ada izin reklamasi," kata Very.
Menurutnya, cara yang terbaik untuk menghentikan segala proyek yang sedang berjalan saat ini adalah dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden(Perpres). Dengan dikeluarkannya Perpres tersebut, maka segalanya dapat diambil alih oleh pemerontah pusat.
"Ada caranya, melalui Perpres. Ini tadi Pak Prijanto mengatakan Pak Jokowi harus mengambil alih persoalan ini. Kalau di tingkat DPRD, itu nanti DPRD tahun berikutnya, periode berikutnya Tahun 2019," kata Very.
Tag
Berita Terkait
-
Misteri Sumber Waras Berakhir: KPK Hentikan Penyelidikan, Gubernur Pramono Bisa Ambil Alih Aset
-
Puput Nastiti Devi Umumkan Kehamilan Anak Ketiga Lewat Foto Keluarga Harmonis
-
Apa Itu LNG? Gas 'Dingin' yang Menyeret Ahok ke Pusaran Korupsi Panas Pertamina
-
Tersangka Kasus LNG Pertamina Seret Nama Ahok: Saya Minta Ahok dan Nicke Bertanggung Jawab!
-
Dicap Ikut Bertanggung Jawab, Reaksi KPK usai Nama Ahok Disebut Tersangka Kasus LNG Pertamina
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal
-
Tepis Kekhawatiran Publik, Menteri HAM Klaim 80 Persen Revisi KUHAP Lindungi HAM
-
Raperda KTR Ancam 'Bunuh' Konser Musik Jakarta, Legislator: Banyak Mudharatnya
-
Pohon Tumbang Teror Warga Jakarta, Pramono Anung: 62 Ribu Sudah Dirapikan, Cuaca Ekstrem Biangnya
-
KPK Bidik Raksasa Sawit Jadi Tersangka Korporasi di Kasus Suap Inhutani V
-
Menteri PANRB Rini Widyantini: Paguyuban PANRB Perkuat Ekosistem Birokrasi Kolaboratif
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil