Suara.com - Djan Faridz akan melaporkan hasil Muktamar VIII PPP yang digelar di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, 8-10 April lalu. Dia melaporkan dengan sangkaan pemalsuan.
"Kita akan lapor ke polisi karena melakukan kegiatan dengan memalsukan nama PPP tanpa hak," kata Djan dihubungi, Jakarta, Senin (11/4/2016).
Djan merupakan Ketua Umum DPP PPP hasil Muktamar Jakarta 2014. Menurutnya, akan menjadi kesalahan ketika dia bergabung dengan PPP hasil Muktamar di Pondok Gede ini. Dia pun menolak meski dijanjikan jabatan yang strategis.
Menurutnya, jika dia masuk kepengurusan PPP hasil Muktamar yang memilih Romahurmuzziy (Romi) secara aklamasi itu, sama saja melawan keputusan Mahkamah Agung (MA) yang memenangkan kubunya.
"Suatu kesalahan yang luar biasa besarnya kalau saya bergabung bersama mereka itu melawan keputusan MA," katanya.
Secara terpisah, Juru Bicara PPP kubu Romi, Arsul Sani mengatakan penyelenggaraan Muktamar VIII di Pondok Gede kemarin adalah lanjutan dari DPP PPP Muktamar Bandung 2011. Sehinga, legalitasnya tidak perlu dipertanyakan lagi.
"Yang menyelenggarakan muktamar itu adalah DPP PPP hasil Muktamar Bandung yang memiliki legalitas surat keputusan Menkuham dan muktamar itu atas permintaan pemerintah juga, itu tertulis dalam SK Menkumham, agar Muktamar rekonsiliatif, partisipatif dan keadilan," kata Arsul di DPR.
Dia menambahkan, salah satu perwakilan Djan Faridz juga hadir di Muktamar VIII di Asrama Haji, Pondok Gede ini. Salah satunya adalah Epiyardi Asda yang merupakan Wakil Ketua Umum PPP kubu Djan Faridz. Karenanya, Muktamar kali ini merupakan upaya islah dua kubu yang harusnya disukseskan.
"Jadi sepanjang para pihak itu sepakat untuk menyelesaikan cara lain ya tidak menjadi maslah. Dan dalam masalah ini adalah Muktamar kemarin itu menghendaki agar pintu islah itu dibuka," kata Anggota Komisi III ini.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan