Suara.com - Ketua Umum PPP Romahurmuzziy (Romi) tanpa canggung meminta dua buah telepon genggam android kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang hadir dalam penutupan Muktamar VIII PPP di Asrama Haji, Pondok Gede, Minggu (10/4/2016).
Awalnya, dia mengatakan mengalami kesulitan untuk berkordinasi dengan DPC di daerah. Sebab, pesan massalnya lewat aplikasi WhatsApp tidak diterima dengan baik. Dari 517 DPC yang dia kirimi pesan, hanya 80 yang menerimanya. Alasannya, alat komunikasi atau telepon genggam di DPC belum berbasis android.
"Karenanya, ke depan PPP akan memasuki digital politic untuk memastikan komunikasi tanpa hambatan dari DPP ke DPC dari Aceh sampai Papua. Ke depan, tidak boleh lagi, Ketua dan Sekretaris Cabang yang pegang telepon genggam yang belum android. DPP nanti akan membagikannya," kata Romi dalam sambutan penutupannya, Minggu (10/4/2016).
Romi menekankan, janji itu dikatakan karena ada Jusuf Kalla dan Ipar JK, Aksa Mahmud. Dua kader Golkar itu datang dalam penutupan Muktamar PPP. Romi mengatakan hal itu kepada JK dikhususkan sebagai pengusaha, bukan sebagai Wakil Presiden.
"Kita berjanji di sini, karena ada Pak JK dan Pak Aksa Mahmud. Saya tidak menyebut Pak Wapres, tapi Pak JK, ini maksudnya sebagai pengusaha," kata Romi.
"Nggak banyak, cuma 517 dikalikan dua tablet dikalikan lima jutaan, nggak besar kok. Setuju? (Setuju, dibalas peserta Muktamar). Nah, kalau sudah setuju, itu ditolak jadi Bala lho Pak (JK). Karena sodakoh itu menghindarkan Bala. Jadi di antara harta Pak JK dan Pak Aksa ada hak-hak orang PPP," tambah Romi.
Dalam Muktamar ini, Romi dipilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum. Muktamar ini digelar sejak Jumat (8/4/2016), dan ditutup hari ini. Romi mengatakan, siap menjalankan amanah ini dan menargetkan PPP bisa menjadi tiga besar pada Pemilu 2019 nanti.
"Semoga apa yang sudah kita jalani sejak Jumat bisa menciptakan PPP yang baru, berkarakter, dan PPP siap menjadi tiga besar," kata Romi.
JK yang berpidato usai Romi, mengomentari sedikit soal pembelian telepon genggam permintaan Romi itu. Kata JK, membelikan telepon genggam ini tidaklah berat jika dibandingkan dengan energi yang dihabiskan untuk melakukan Muktmar-muktamar tandingan.
"Menghadap tantangan ke depan, janganlah menghabiskan energi kita untuk berdebat, bercerai, bersaing, membuat alasan atau menghabiskan kemampuan dan akita untuk bermuktamar-muktamar, tidak ada habis-habisnya. Karenanya, apa yang ada lebih baik kita belikan untuk handphone tadi," kata JK.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group