Suara.com - Kejaksaan Agung Panama, pada Selasa (12/4/2016) malam, menggeledah kantor firma hukum Mossack Fonseca untuk mencari bukti-bukti aktivitas ilegal, demikian disampaikan otoritas terkait seperti dikutip oleh Reuters.
Seperti diketahui, Mossack Fonseca adalah pusat dari kehebohan kebocoran skandal "Panama Papers" yang mempermalukan banyak kepala negara, politisi, dan pengusaha di seluruh dunia. Bahkan, sejumlah pengusaha dan pejabat publik Indonesia ikut terseret namanya dalam "Panama Papers" dan diduga melarikan kekayaannya ke luar negeri demi menghindari pajak dalam negeri.
Kepolisian nasional Panama, dalam pernyataan awalnya, mengatakan bahwa mereka mencari dokumen-dokumen yang mengarah pada dugaan aktivitas ilegal Mossack Fonseca. Sejak Selasa sore, polisi dengan kendaraannya mulai berkumpul di sekitar gedung perusahaan atas perintah Jaksa Agung Javier Caravallo, yang khusus menangani kasus kejahatan terorganisir dan pencucian uang.
Mossack Fonseca, yang memiliki spesialisasi mendirikan perusahaan offshore di luar negeri bagi para nasabahnya, tidak memberikan komentar.
Sebelumnya, salah satu pendiri Mossack Fonseca, Ramon Fonseca mengatakan bahwa perusahaannya sama sekali tidak melanggar hukum. Ramon juga mengaku tidak menghilangkan barang bukti dan mengklaim bahwa seluruh operasi yang mereka lakukan legal.
Pemerintah negara-negara di seluruh dunia mulai melakukan penyelidikan atas kemungkinan pelanggaran yang dilakukan para pejabat dan pengusahanya yang masuk dalam "Panama Papers". Kebocoran dokumen ini bahkan telah 'menelan korban', yakni Perdana Menteri Islandia Sigmundur Gunnlaugsson yang sudah mengundurkan diri setelah mendapat desakan dari rakyat karena kedapatan menggunakan jasa Mossack untuk membuat perusahaan offshore. (Reuters)
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO