Suara.com - Biro Penyidik Federal Amerika Serikat (FBI) menyewa hacker (peretas) profesional untuk membantu membobol password iPhone milik pelaku aksi terorisme di San Bernardino, California, Amerika Serikat, bulan Desember 2015 silam.
Si peretas menemukan celah keamanan dari iPhone tersebut yang kemudian memberikan informasi tersebut untuk ditukarkan dengan "uang sewa apartemen", demikian disampaikan Independent, mengutip Washington Post.
Informasi dari si peretas kemudian dimanfaatkan untuk mengembangkan sebuah perangkat keras yang digunakan FBI untuk membobol password empat digit ponsel cerdas tersebut. Perangkat tersebut bekerja dengan baik tanpa memicu pengaktifan fitur keamanan yang bisa menghapus seluruh data di dalamnya.
iPhone varian 5C tersebut merupakan ponsel milik Syed Farook. Farook, bersama istrinya, Tashfeen Malik, menembak mati sedikitnya 14 orang dalam serangan yang dilancarkan di sebuah perayaan Natal di San Bernardino, California, 2 Desember 2015 silam. Pihak berwajib kesulitan mengakses ponsel tersebut karena kedua pelaku tewas terbunuh dalam baku tembak dengan polisi.
Sebelumnya, FBI berupaya mendesak Apple untuk membantu membuka kunci keamanan ponsel tersebut, bahkan lewat jalur hukum. Mereka meminta Apple membuat perangkat lunak baru untuk meretas keamanan ponsel tersebut.
Apple menolak, bahkan mendapat dukungan dari banyak raksasa teknologi di Sillicon Valley, California. Namun, FBI kemudian membatalkan kasus tersebut dan mengklaim telah berhasil mengunduh data dari ponsel yang bersangkutan dengan bantuan pihak ketiga.
Semula, pihak ketiga tersebut diyakini sebagai perusahaan keamanan cyber asal Israel, Cellebrite. Namun, sejumlah sumber FBI menyatakan kepada Washington Post, bahwa perusahaan tersebut tidak "cawe-cawe" dalam urusan itu.
Washington Post menyebut, peretas yang membantu FBI adalah peretas "topi abu-abu". Artinya, si peretas masuk golongan orang yang pandai menemukan kerapuhan sebuah sistem lalu menjualnya kepada badan intelijen pemerintah, untuk kepentingan pengintaian.
Peretas "topi abu-abu" berbeda dengan peretas "topi putih". Peretas "topi putih" akan melaporkan celah-celah keamanan semacam itu kepada yang bersangkutan, dalam hal ini Apple, sehingga dapat diperbaiki. Berbeda pula dengan peretas "topi hitam", yang akan memanfaatkan celah keamanan semacam itu untuk mendulang keuntungan pribadi, yang tak jarang bertentangan dengan hukum. Jadi, peretas "topi abu-abu" di sini, bekerja di tengah-tengah ranah etik kedua jenis peretas tadi.
Pemerintah AS belum memutuskan apakah akan membagi informasi soal celah keamanan tersebut kepada Apple. Direktur FBI James Comey mengatakan, solusi untuk membobol ponsel Farook hanya bisa dipakai di iPhone 5C yang menggunakan sistem operasi iOS 9. (Independent)
Tag
Berita Terkait
-
FBI Rilis Foto Penembak Charlie Kirk! Imbalan Rp 1,6 Miliar Menanti!
-
FBI Gelar Sayembara Tangkap Penembakan Charlie Kirk, Dapat Hadiah Uang Tunai Rp 1,65 Miliar
-
Apa Beda CIA dan FBI? Sejarah, Wewenang, dan Lingkup Operasional
-
FBI Bongkar Ancaman Serius di Android, Pengguna Diminta Matikan Koneksi Internet
-
Siapa Baoxia Liu? Buronan FBI Dihargai Rp245 Miliar Terkait Perang Iran-Israel
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota