Suara.com - Sedikitnya 40 orang tewas, sementara 1.500 lainnya terluka saat gempa besar kedua mengguncang Jepang, pada Sabtu (16/4/2016) waktu setempat. Gempa berkekuatan 7,3 skala richter melanda Perfektur Kumamoto dan barat daya Pulau Kyushu terjadi sekitar pukul 1.25 siang dan mengakibatkan pasokan listrik serta air ke ratusan ribu rumah terputus.
Pusat gempa berada pada kedalaman 12 kilometer. Sementara itu, gempa pertama yang berkekuatan 6,2 skala richter, berpusat pada kedalaman 11 kilometer dan menghantam kawasan yang sama.
Gempa mengakibatkan banyak bangunan roboh. Petugas evakuasi harus berupaya keras menggali tumpukan puing untuk mencari korban selamat. Namun, gempa susulan yang berulang kali terjadi menghambat upaya mereka. Ribuan personel militer dari kawasan lain juga dikirim untuk membantu evakuasi.
Pejabat Perfektur Kumamoto, Tomoyuki Tanaka mengatakan, jumlah korban tewas diperkirakan akan bertambah. Sedikitnya 180 dinyatakan dalam kondisi cedera parah. Sebanyak 90.000 orang mengungsi dan memadati sekolah serta fasilitas-fasilitas umum lainnya.
Warga yang selamat mendatangi dapur-dapur umum yang disediakan untuk mendapat makanan dari militer. Sebagian besar toko penjual kebutuhan pokok kehabisan stok.
Cuaca buruk juga memperparah kondisi. Hujan deras mengakibatkan tanah longsor di bebarapa daerah.
Salah satu kawasan yang paling parah terdampak adalah Desa Minamiaso di Perfektur Kumamoto. Sejumlah besar massa tanah longsor dari sebuah lereng gunung dan menutup sebuah jalan yang terdapat di bawahnya.
Polisi menerima laporan 97 kasus orang terperangkap atau tertimbun puing bangunan, sedangkan ada 10 orang yang terkubur longsoran tanah, demikian disampaikan kantor berita Kyodo yang dikutip Independent.
Gempa sempat memicu munculnya peringatan tsunami. Namun, peringatan tersebut kemudian dicabut. Gempa juga dilaporkan tidak menimbulkan kerusakan di sejumlah pembangkit listrik tenaga nuklir yang ada di kawasan tersebut. (Independent)
Berita Terkait
-
Gempa 5,7 Magnitudo Guncang Banyuwangi, 7 Bangunan Rusak
-
Gempa 5,7 Guncang Denpasar Bali Kamis Sore, Warga Panik: Air di Galon Ikut Bergerak
-
Fakta-fakta Gempa Sukabumi dan Bogor: 29 Kali Gempa Susulan, Sesar Aktif Jadi Pemicu
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
Gempa M 7,4 Guncang Rusia, Wilayah Indonesia Aman dari Tsunami
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!
-
Revisi RUU BUMN Bergulir di DPR, PKB Ingatkan Jangan Hilangkan Prinsip Pasal 33 UUD 1945