Suara.com - Ratna Sarumpet bersama beberapa warga Akuarium Pasar Ikan dan Luar Batang melakukan audiensi dengan DPRD DKI Jakarta, terkait penggusuran warga Pasar Ikan Luar Batang, Jakarta Utara, hari ini, Senin (18/4/2016).
Di audiensi tersebut, Ratna menyampaikan keluhan dan temuannya, terkait kesalahan Pemprov DKI Jakarta dalam melakukan penggusuran.
"Saya menjadi sangat resah. Berulang kali kami mencoba meluruskan tentang fakta yang terjadi di pasar ikan, tapi kayaknya itu nggak terekspresikan dengan baik melalui media massa atau penekanannya mungkin kurang puas," kata Ratna, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta, Senin (18/4/2016).
Dalam kesempatan tersebut ia juga mengungkapkan bahwa ada sekitar 500 Kepala Keluarga (KK) yang menjadi korban penggusuran, dan 100 KK lebih diakuinya telah menerima kunci untuk tinggal di rusunawa.
"Nah, yang kita persoalkan sebenarnya, yang bertahan pada hari penggusuran ada lebih dari 385 KK warga. Mereka hidup di sana secara turun temurun, barangkali mereka belum tentu punya sertifikat, tetapi mereka sudah punya bangunan yang menurut saya kayaknya susah dirubuhkan kalau secara fisik saja. Mereka membayar pajak dan sejak awal sepanjang saya mendampingi tidak pernah terjadi sosialisasi," terang Ratna panjang lebar.
Ia menilai kurangnya sosialisasi dari Pemprov DKI Jakarta, terkait penggusuran terhadap warga Pasar Ikan, bahkan lebih buruk dari penggusuran yang dilakukan di Kampung Pulo.
Ratna mengemukakan pendapatnya itu lantaran mengikuti pula perkembangan kasus penggusuran di Kampung Pulo. Ia menilai sosialisasi penggusuran Kampung Pulo yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta, beberapa waktu lalu juga buruk dan kini pada kasus penggusuran Akuarium Pasar Ikan dan Luar Batang lebih buruk.
"Mulai dari pemberitahuan, menggunakan SP 1 yang harusnya 7 hari, dalam dua hari sudah masuk SP 2, dari SP 2 langsung SP 3. Saya melihat ini lebih dari sekedar semena-mena, ada kejahatan kekuasaan yang betul-betul melihat rakyat yang di sana sebagai musuh," tegasnya. (Dian Rosmala)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari