Suara.com - Aktivis Ratna Sarumpaet diamankan polisi wanita ketika berada di kawasan Pasar Ikan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (11/4/2016). Ketika itu, dia hendak mendampingi warga yang pemukimannya berdiri di lahan aset negara akan ditertibkan aparat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Ratna menjelaskan alasan polisi mengamankannya karena dianggap provokatif. Dia sempat akan dimasukkan ke dalam mobil tahanan, tetapi menolak.
"Saya sempat dibawa ke mobil tahanan yang hitam itu. Saya nggak mau masuk, saya bilang kenapa harus masuk? Emang mendampingi warga itu kejahatan?" kata Ratna.
Setelah itu, dia digiring untuk masuk ke mobilnya yang bernomor polisi B 8918 UM yang diparkir di gedung VOC Galangan.
"Terus akhirnya mereka nggak bisa jawab dan saya dibawa sampai sini (masuk mobil). Tadi mereka sengaja diri-diri (berdiri untuk berjaga) di situ," kata Ratna.
Meski sudah berada di dalam mobil pribadi, Ratna tidak bisa kemana-mana karena tepat di depan mobilnya ada mobil Provost.
"Udah belakangan itu mobil, sengaja saja, yang bawa langsung tinggalin mobil di situ," ujar Ratna.
Ratna mengatakan maksud kedatangannya ke Pasar Ikan untuk kembali menemui warga.
Saat ini, Ratna memilih menunggu di dalam mobilnya. Dia ingin mengetahui apa yang akan dilakukan aparat keamanan.
"Ya boleh saja, tapi aku dari pada bikin masalah baru, biar mereka malu saya tungguin aja mau ngapain," ujar Ratna.
Ratna mengaku kecewa dengan tindakan aparat yang menghalanginya untuk mendampingi warga.
"Ini mereka harus bertanggungjawab dengan apa yang mereka buat. Bahkan besok saya bisa gugat dia habis ini, saya bisa gugat siapa yang membuat saya ketahan di sini. Tanpa ada catatan salah, Kalau saya salah harusnya kan dibikin dong surat apa kek biar jelas," ujar Ratna.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan revitalisasi kawasan Luar Batang bertujuan untuk mempercantik tersebut sekaligus mendukung destinasi wisata bahari.
Setelah direvitalisasi, di sekitar kawasan Luar Batang nanti akan dibangun turap beton untuk menahan air banjir rob.
Warga yang tinggal di kawasan hijau dan terkena revitalisasi telah ditawari rumah susun sebagai pengganti.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor