Suara.com - Presiden Joko Widodo Senin (18/4/2016) malam waktu Jerman bertemu dengan sekitar 200 masyarakat Indonesia di Jerman. Pada kesempatan itu Presiden berbicara tentang era kompetisi.
"Sekarang kita sudah masuk era kompetisisi, 45 persen GDP ada di kita kalau tidak siap akan tergilas persaingan itu," kata Presiden di depan warga Indonesia di Jerman. Pertemuan itu diadakan di Aula Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Jerman di Berlin.
Untuk menghadapi persaingan, katanya, pemerintah konsentrasi pada tiga hal, yakni deregulasi, percepatan pembangunan infrastruktur dan penguatan kualitas sumber daya manusia. Ia mengakui banyak peraturan yang ruwet dan terlalu banyak sehingga perlu dihapus agar bisa menarik investor.
"Aturan terlalu banyak 42.000 'over laping', perda bermasalah lebih dari 3000, saya perintahkan dihapus saja," katanya.
Presiden juga menyebut "dwelling time" (masa tunggu di pelabuhan) 2,5 hari di Singapura, sedangkan Indonesia 3,5 hari.
"Saya minta di bawah tiga hari, kalau bisa capai dua hari lah," katanya.
Presiden juga mengungkapkan pembangunan infrastruktur telah digiatkan, seperti pembangunan jalan tol Trans Sumatera, jalur KA di Sulawesi.
"Ground breaking Sumatera, jangan hanya ground breaking', sudah 35 tahun belum ada progres, tiga bulan saya cek dan saya cek enam kali. Akan saya cek, saya pastikan orang kerja dikontrol," ujarnya.
Jokowi ke Jerman juga bicara perdagangan bebas di ASEAN (MEA/Masyarakat Ekonomi ASEAN) dengan Kanselir Jerman Angela Merkel yang sudah berjalan dan sebentar lagi dengan TPP (Trans Pasific Partnership).
"Kompetisi tak bisa dihindari lagi, tak ikut barang kita kena pajak. Memang ada syarat, komitmen kita hanya ada dua, terbuka dan kompetisi. Mau tidak mau harus siap," kata Presiden.
Menurut Jokowi, dalam menghadapi persaingan bukan sesuatu yang gampang. Akan tetapi, dia optimistis jika hal itu dilakukan secara konsisten dengan sumber daya yang besar, termasuk SDM, pertarungan akan dimenangkan Indonesia. (Antara)
Berita Terkait
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
-
Terpopuler: Awal Mula Ijazah Jokowi Dituduh Palsu, Artis AK Terseret Isu Perselingkuhan Ridwan Kamil
-
Bagaimana Awal Mula Ijazah Jokowi Dituduh Palsu?
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai