Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan fasilitas penjara terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir yang baru di Lembaga Pemasyaratan (Lapas) Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat cukup layak, dan nyaman. Alasannya Abu Bakar Ba'asyir dipindah ke Lapas Gunung Sindur dari LP Pasir Putih, Nusakambangan, Cilacap supaya mendapatkan tempat yang layak mengingat yang bersangkutan sudah renta.
"ABB (Abu Buakar Ba'asyir) dipindah karena dia kan sudah tua, usianya sudah 80 Tahun. Supaya lebih mudah untuk perawatan. Di lapas Gunung Sindur tempat ABB di penjara falitasnya lengkap, ada shower untuk mandi, ada meja buat minum teh dan ada mesjid untuk shalat Jumat," kata Luhut kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Kamis (21/4/2016).
Luhut membantah ABB dilarang melakukan ibadah salat berjamaah. Yang bersangkutan tetap bebas untuk melakukan ibadah di lapas.
"Jadi kalau dibilang tidak ada ibadah itu bohong. Jangan ada berita dipelintir (diputar balik fakta) kalau kami melanggar dan larang dia melakukan ibadah," ujar dia.
Kendati demikian, lanjut Luhut, petugas hanya melarang hanya menegakkan aturan yaitu melarang ABB memberikan ceramah yang isinya tentang radikalisasi kepada napi-napi lainnya di dalam lapas.
"Kami menegakkan aturan penjara yang ada. Tidak ada sama sekali dilarang salat, yang tidak kami benarkan kalau dia memberi tausiah (ceramah) kepada kelompoknya karena bisa ada radikalisasi," terang dia.
Suara.com - Diberitakan sebelumnya, salah seorang penasihat hukum Ba'asyir yang juga anggota Dewan Pembina Tim Pengacara Muslim (TPM), Achmad Michdan, mengatakan selama ini TPM mempermasalahkan isolasi terhadap terpidana kasus terorisme tersebut dan telah mengajukan permohonan agar Ba'asyir ditempatkan di tempat layak atau dekat dengan keluarga.
Komentar
Berita Terkait
-
Dasco Terima Kunjungan Abu Bakar Ba'asyir di DPR, Apa Saja yang Dibahas?
-
Ditanya Soal Peluang Periksa Luhut dalam Kasus Whoosh, Begini Respons KPK
-
Utang Kereta Cepat Whoosh Direstrukturisasi
-
Jokowi Bohongi Publik? Eks Intelijen Ungkap Drama di Balik Pertemuan dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Cium Tangan Jokowi ke Ba'asyir: Rekonsiliasi Tulus atau Manuver Politik?
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar