Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Syarief Hasan menegaskan bahwa sistem demokrasi merupakan alat untuk mencapai kesejahteraan rakyat.
"Demokrasi hanya menjadi alat untuk mendapatkan kesejahteraan, Pak SBY memberikan contoh, kepentingan rakyat menjadi prioritas," katanya Syarif dalam memberikan pidato dalam Konferensi Internasional Partai Politik Asia (ICAPP) di Gedung DPR, Jakarta, Sabtu (23/4/2016).
Syarief hadir dalam acara itu mewakili Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang berhalangan hadir.
Perwujudkan bahwa demokrasi sebagai alat, kata dia, maka partainya merumuskan bahwa kebijakan harus propertumbuhan dengan keadilan, propekerjaan, proorang miskin, dan prolingkungan.
"Selama 10 tahun kepemimpiman Pak SBY sebagai presiden, angka kemiskinan bisa diturunkan hingga di bawah 10 persen, menurunkan pengangguran hingga 5,8 persen, dan pendapatan per kapita naik menjadi 4.000 dolar AS dari 1.200 dolar pada tahun 2004," ujarnya.
Ketika pendapatan per kapita naik, menurut Syarief, maka itu merupakan hakikat kemakmuran dan terlihat peran pemerintah.
Ia berpendapat bahwa kemakmuran itu juga dicapai dengan adanya anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN pada tahun 2009.
"Untuk membangun bangsa ini bukan hanya infrastruktur, melainkan semua hal. Dengan demikian, APBN betul-betul diarahkan untuk semua sektor," katanya.
Syarief mengatakan bahwa selama 10 tahun kepemimpinan SBY, demokrasi di Indonesia berjalan secara transparan, yaitu parpol diberikan kebebasan untuk menjalankan fungsi dan kewajibannya.
Selain itu, menurut dia, selama 10 tahun itu tidak ada intervensi dari pemerintah terhadap parpol dan semua demokrasi dilakukan secara transparan.
"Keberhasilan melakukan pemilu dan respons kami menanggapi kekalahan pada Pemilu 2014 adalah Pak SBY langsung memberikan selamat kepada pemenang," ujarnya.
Sikap itu, menurut dia, merupakan implementasi dari demokrasi di Indonesia. (Antara)
Berita Terkait
-
Pesan Anies Baswedan untuk Relawan Muda: Demokrasi Tumbuh dari Warga yang Mau Turun Tangan
-
Media Sustainability Forum 2025: Perkuat Daya Hidup Media Demi Topang Demokrasi
-
Cara Mudah Cek BLT Kesra 2025 Lewat HP, Bantuan Rp900 Ribu Segera Disalurkan
-
Analis Beberkan Peluang PKS-Demokrat Berkoalisi di 2029, Mau Usung Prabowo Lagi?
-
Partisipasi Publik Palsu: Strategi Komunikasi di Balik Pengesahan Revisi KUHAP
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku