Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sugiono mengatakan demokrasi Indonesia didasari lima prinsip yang ada dalam Pancasila sehingga menjadi landasan bangsa Indonesia dalam menjalankan praktek demokrasi.
"Kami percaya bahwa demokrasi ini berdasarkan nilai mendasar yang menjadi nilai pokok yaitu lima prinsip yang diyakini masyarakat Indonesia yang disebut Pancasila," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Sabtu (23/4/2016).
Hal itu dikatakan dalam memberikan pidato dalam Konferensi Internasional Partai Politik Asia (ICAPP) di Gedung DPR, Jakarta, Sabtu (23/4/2016). Sugiono hadir dalam acara itu mewakili Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang berhalangan hadir.
Dia menjelaskan, Indonesia dengan prinsip seperti itu membangun demokrasi tidak hanya melalui suara terbanyak namun menampung setiap pendapat sebelum membuat keputusan.
Menurut dia, Indonesia memilih jalan demokrasi untuk memilih pemimpin dan menggapai cita-cita negara sehingga diperlukan partai politik untuk mencapai tujuan tersebut.
"Kelahiran parpol di Indonesia di era demokrasi untuk mencapai tujuan yang diamanahkan konstitusi dan kami memilih jalan demokrasi untuk memilih pemimpin," ujarnya.
Sugiono mengatakan, kelahiran Gerindra sebagai parpol bertujuan untuk mencapai cita-cita bangsa agar mewujudkan masyarakat yang makmur.
Menurut dia, partainya lahir di tengah keadaan antara lain korupsi merajalela, tingkat pengangguran tinggi, masalah gizi buruk, masalah akses kesehatan dan penyalah gunaan narkoba.
"Itu persoalan masyarakat yang harus diselesaikan, ini idealisme dan perjuangan partai yang kami perjuangkan," katanya.
Menurut dia, peran parpol bukan hanya ada di panggung politik namun sebagai gerakan untuk mewujudkan kemakmuran rakyat, sehingga masyarakat merasakan manfaatnya kehadiran parpol.
Sugiono mengatakan, untuk mewujudkan cita-cita tersebut, tidak bisa dilakukan sendiri oleh partainya namun harus bekerja bersama sebagai tim dengan parpol lainnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Ucapkan Selamat Ulang Tahun, Raffi Ahmad Akui Dasco adalah Mentor Politiknya
-
Dosen Filsafat Ungkap Masalah Demokrasi di Indonesia: Dari Politik Feodal hingga Hilangnya Oposisi
-
Ngaku Pendukung Jokowi, Peserta Ini Disoraki di Tengah Diskusi Demokrasi
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Mendagri Minta Pemda Tidak Bergantung pada Dana Pusat, Dorong Inovasi Pendapatan Daerah
-
KPK Dalami Informasi dari Pansus Haji dalam Dugaan Korupsi Kuota dan Penyelenggaraan Haji
-
Refly Harun Tanggapi Analisis Said Didu soal Langkah Prabowo Lepas dari 'Geng Solo Oligarki Parcok'
-
Mendagri Dorong Kepala Daerah Perkuat Pengawasan dengan Optimalkan Peran APIP
-
Dibunuh-Perkosa Atasan, Dina Oktaviani Ternyata Karyawati Alfamart KM 72 Tol Cipularang
-
Sempat Mengigau, Kronologi Tabrakan di Udara Tewaskan Praka Zaenal Mutaqim Jelang HUT TNI
-
Belajar dari Tragedi Ponpes Al Khoziny, DPR Desak Evaluasi Nasional Bangunan Pesantren Tua
-
Laporan ke Dewan Pers Meningkat di Era AI, Banyak Pengaduan soal Akurasi dan Keberimbangan Berita
-
Ammar Zoni Kepergok Edarkan Narkoba, DPR Pertanyakan Sistem Pengawasan Lapas: Sudah Berulang!
-
Kasus Korupsi Chromebook, Kejagung Panggil 10 Saksi Termasuk Pejabat Perusahaan Teknologi