Suara.com - Manajemen pebalap Formula 1 Indonesia Rio Haryanto menilai, program dukungan melalui pesan singkat ke nomor 7788 masih efektif untuk menutup kekurangan dana kepada Tim Manor Racing.
"Kami belum mendapatkan laporan terkait SMS dukungan itu. Tapi, dukungan melalui SMS itu sudah bagus sekali. Program itu berasal dari Menteri Pemuda dan Olahraga," kata Ibu sekaligus Manajer Rio Haryanto, Indah Pennywati ketika dihubungi Antara di Jakarta, Senin (25/4/2016).
Indah mengatakan promosi program dukungan untuk Rio melalui pesan singkat itu masih terbatas di sejumlah media jejaring sosial dan belum masif.
"Nanti akan ada SMS massal dari semua operator telekomunikasi yang dikirim ke semua pengguna seluler. Masyarakat yang akan mengirim dukungan untuk Rio hanya perlu membalas SMS itu," ujarnya.
Manjemen Rio, lanjut Indah, juga telah melakukan upaya lain seperti penjualan suvenir meskipun nilainya tidak signifikan untuk pembayaran kekurangan Rio kepada Manor sebesar 7,5 juta euro.
"Langkah itu hanya tambahan. Dukungan paling berpengaruh yaitu sponsor dari perusahaan swasta atau BUMN, bahkan dari pemerintah," ujar Indah.
Manajemen Rio telah membayar sebesar 7,5 juta euro kepada tim Formula 1 asal Inggris itu.
"Kami akan terus mencari tambahan untuk menutup kekurangan itu baik dari sponsor maupun dari dukungan SMS," katanya.
Sebelumnya, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Gatot S. Dewa Broto masyarakat Indonesia lebih banyak memaki media jejaring sosial dibanding pesan singkat sehingga diperkirakan akan mempengaruhi dukungan SMS untuk Rio Haryanto.
"SMS dahulu banyak penggunanya. Kalau sekarang, mungkin kurang efektif," katanya.
Namun, berapapun jumlah donasi yang terkumpul dari dukungan melalui pesan singkat itu akan disampaikan kepada Manajemen Rio. Gatot menuturkan bahwa usaha Kemenpora meminta beberapa BUMN berpartisipasi dalam pengumpulan dana untuk Rio belum membuahkan hasil.
"Sejumlah BUMN yang kami dekati belum ada respons," katanya.
Pada Minggu (17/4/2016), Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara meluncurkan sistem donasi bantuan untuk Rio Haryanto. Sistem donasi bekerja sama dengan lima operator seluler di Indonesia yaitu Telkomsel, Indosat, Smartfreen, XL Axiata dan Tri. (Antara)
Berita Terkait
-
Drama McLaren di Monza: Oscar Piastri Dipaksa Mundur demi Lando Norris
-
Max Verstappen Tak Terbendung, Red Bull Kembali Juara di GP Italia 2025
-
Ferrari Krisis Podium, Leclerc Andalkan 3 Sirkuit Ini untuk Menang di F1 2025
-
GP Italia 2025: Lando Norris Pimpin Balapan, Max Verstappen Tetap Juara
-
Jadwal F1 GP Italia 2025: Pembuktian Ferarri di Hadapan Publik Sendiri
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Kena Getahnya, Megawati Masih Jadi Saksi Usai Asetnya Disita Kejagung di Kasus TPPU Bos Sritex
-
Pamulang Diguncang Ledakan, Puslabfor Polri Turun Tangan, 7 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit!
-
CEK FAKTA: Anies Baswedan Siap Gantikan Prabowo Jadi Presiden, Heboh di Medsos!
-
Pramono Anung Bicara Kasus Campak di Jakarta, Ada Peningkatan?
-
Kejagung Umumkan Pengambilalihan Lahan Sawit Ilegal, Luasannya Lebih Besar dari Pulau Bali
-
LPDP Panen Kritik: Persyaratan Berbelit, Data Penerima Tidak Transparan?
-
KPK Dalami Pesan WhatsApp Soal Persekongkolan Tersangka Kasus JTTS
-
Desak Rombak UU Pemilu, Yusril Sebut Kualitas DPR Merosot Akibat Sistem Pemilu yang Transaksional
-
Periksa Kapusdatin BP Haji, KPK Cecar Soal Jemaah Haji Khusus yang Bisa Langsung Berangkat
-
Indonesia Target 100 GW Energi Surya: Apa Artinya bagi Ekonomi dan Keadilan Iklim?