Suara.com - Jumlah korban penembakan orang tidak dikenal yang diduga menggunakan senapan angin di Kota Magelang, Jawa Tengah, terus bertambah. Saat ini tercatat 13 orang.
"Informasi terus berkembang, mohon maaf saya tidak bisa memastikan bahwa korban itu hanya semula enam, berkembang lagi tujuh, dan sekarang data kami sudah 13 orang dan data ini sedang kami dalami dan nanti akan saya laporkan ke polda," kata Kapolres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto di Magelang, Rabu (27/4/2016).
Ia mengatakan hal tersebut usai menerima kunjungan tim Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Yogyakarta yang terdiri atas Asisten Bidang Penyelesaian Laporan Nugroho Andrianto dan Jaka Susila untuk mengklarifikasi kasus penembakan tersebut.
Kapolres mengatakan rata-rata korban adalah kaum perempuan dan terkena tembakan di bagian pinggang ke bawah.
"Hal ini menjadi keprihatinan kami, bukan hanya 13, mungkin ada masyarakat yang terkena tidak mau melaporkan awalnya. Tetapi tidak apa-apa kami harus proaktif menanyakan pada masyarakat dan menggali untuk kasus ini supaya lebih cepat terungkap. Meskipun semula korban tidak lapor, sekarang sudah pada mulai lapor," katanya.
Ia menuturkan peningkatan jumlah pelapor otomatis membantu petugas untuk menambah keterangan guna mengungkap kasus tersebut dan yang lebih penting bagaimana kasus itu tidak terjadi lagi.
"Bagaimana saya bisa meyakinkan ke masyarakat yang menjadi korban atau sekitar yang menjadi korban bisa melakukan aktivitas seperti biasa, kondusif, dan aman," katanya.
Menurut dia lokasi penembakan masih didalami oleh reskrim, tetapi tidak jauh dari seputaran Pecinan, Jalan Pemuda, Jalan Ikhlas, dan Jalan Tidar.
Ia mengatakan guna mengungkap kasus tersebut petugas masih mengumpulkan data dan direncanakan besok tim Labfor Polda Jateng datang ke Magelang.
"Sebelumnya tim dari polda sudah ada dari Intel dan Reskrim untuk membackup dan sudah menyatu dengan kami untuk bekerja. Besok tim dari Labfor akan mendalami hasil informasi dari korban dan dilakukan semacam rekonstruksi," katanya.
Ia menyebutkan sampai sekarang ditemukan dua proyektil, pertama yang menempel di baju salah satu korban dan kedua ditemukan di lokasi kejadian.
Menyinggung motif dari penembakan tersebut, Kapolres mengatakan pihaknya tidak akan pernah berbicara masalah tersebut.
"Saya bicara masalah fakta saja, fakta yang terjadi dari peristiwa itu dan saya akan memberikan informasi dari keterangan-keterangan yang bisa saya gali, dan motifnya saya tidak bisa mengutarakan di sini, nanti malah jadinya jauh dari apa yang sedang diungkap, Menduga-duga boleh tetapi itu hanya sebatas dugaan saja, tetapi tidak masuk dalam ranah penyelidikan ini," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Surga Tersembunyi di Jawa Tengah: 6 Destinasi Wisata Magelang yang Wajib Dikunjungi
-
The Power of Gen Z: Lukisan di Borobudur Jadi Simbol Perlawanan Anak Muda Pasca 'Prahara Agustus'
-
Mbah Dul Salim Tolak Bantuan Beras Karena Takut Mubazir, Ironi saat DPR Dapat Tunjangan Rp12 Juta
-
Warga Muntilan Ini Tolak Bantuan Beras Karena Takut Mubazir, Kondisinya Bikin Petugas VDK Trenyuh
-
5 Fakta Viral Anak SMP Bawa Pedang Samurai di Jembatan Ngembik Magelang, Polisi Turun Tangan!
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan