Suara.com - Sebanyak 13 anggota dewan di DPRD DKI Jakarta melakukan kunjungan kerja ke luar negeri seperti ke Tokyo, Jepang; Seoul, Korea Selatan dan Beijing, Cina. Kunjungan kerja 13 anggota dewan itu itu dilakukan dari tanggal 24 - 28 April 2016.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan mereka melakukan kunker sudah lapor ke dirinya. Menurut Ahok selagi mendapat izin dari Kementerian Dalam Negeri tak masalah anggota dewan kunjungan ke luar negeri.
"Kita nggak bisa batesin DPRD untuk kunjungan keluar negeri karena itu hak mereka. Selama Mendagri setuju, karena memang ada didalem situ, ada kunjungan antar parlemen," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/4/2016) malam.
"Misal, DPR RI ada badan kerja sama antar parlemen, BKSAP. Kalau ditingkat provinsi kota biasanya itu sister City, walau bukan BKSAP. Jadi memang antar parlemen bisa saling belajar bisa saling kunjungan," katanya menambahkan.
Menurut Ahok yang terpenting adalah anggota dewan setelah pulang dari kungker dapat mengusulkan program yang terbaik ke pemprov DKI, seperti program yang diterapkan di beberapa negara yang mereka kunjungi.
"Yang penting bukan soal kunjungannya. Setelah pulang, Anda tanya sama DPRD, kamu dapetnya apa? Kalau dapetnya belajar di YouTube udah bisa, kenapa kunjungan ke luar negeri?," kata Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini juga meminta kepada masyarakat untuk tidak menaruh curiga terlebih dahulu soal anggota dewan ke kuar negeri. Sebab menurut Ahok sistem perpolitikan Indonesia sudah baik, terlebih masyarakat sudah jeli melihat mana partai politik yang pro dengan rakyat atau tidak.
"Makanya sistem politik kita kan sangat baik, DPRD nggak bener itu dikoreksi 5 tahun sekali. Kalau rakyat DKI merasa nggak cocok, ya nggak pilih lagi," ujar Ahok.
Berita Terkait
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
IPO PAM Jaya, Basri Baco Ingatkan Nasib Bank DKI: Saham Bisa Anjlok, Negara Rugi
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
DPRD DKI Ungkap Parkir Ilegal Bisa Rugikan PAD Rp 700 Miliar per Tahun, 50 Operator Diduga Nakal
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
Terkini
-
Viral Aksi Perpeloncoan Mahasiswa Baru Diduga Kampus Unsri, Dipaksa Cium Teman
-
Said Didu Bongkar Sinyal Keras Jokowi ke Prabowo: Ancaman 'Paket Maut' dan Kunci Tiket 2 Periode
-
Pusing hingga Muntah, Dinkes Garut Ungkap 600 Siswa Keracunan MBG: Alhamdulillah Semua Sudah Sehat
-
Geger Riwayat Pendidikan Gibran: Data KPU vs Setneg Bikin Geleng-geleng, S1 Dulu Baru Setara SMK?
-
Gugatan Rp125 Triliun Lanjut ke Mediasi, Gibran Bakal Hadir?
-
Geram Bunyi Tet Tok Wuk Wuk, DPR ke Polisi: Stop Kawal Artis-Selebgram, Presiden Saja yang Boleh!
-
Geger Penemuan Mayat Anak 8 Tahun di Kos Penjaringan: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
-
Analisa Panas Ade Armando: PDIP, Anies dan Demokrat Otaki Isu Ijazah Palsu Jokowi, Dendam Politik?
-
Kapolri Bentuk Tim Reformasi Polri, Apa Target Awal yang Dibenahi?
-
Roy Suryo: Jangan Sampai Jaksa Agung Dikatai Ayam Sayur, Penjarakan Silfester Matutina Sekarang!