Suara.com - Orang-orang dengan albino di Malawi berisiko mengalami "kepunahan sistemik" karena serangan tanpa henti yang dipicu takhayul, papar ahli utama PBB tentang albino, Jumat (30/4/2016), waktu setempat, pada kunjungan resmi pertamanya dalam peran barunya tersebut.
Setidaknya 65 kasus kekerasan terhadap orang dengan albino termasuk pembunuhan dan pemotongan telah dicatat oleh polisi di Malawi sejak akhir 2014, kata Ikponwosa Ero, pakar independen Perserikatan Bangsa Bangsa untuk hak asasi manusia dan albino.
Orang dengan albino hidup dalam bahaya di wilayah-wilayah yang mempercayai bagian tubuh mereka dapat digunakan untuk sihir dan berharga mahal. Takhayul menyebabkan banyak orang percaya anak albino membawa sial.
Di Malawi, tempat sekitar 10.000 dari 16,5 juta penduduknya hidup dengan albino, situasi mencapai "keadaan darurat, sebuah krisis yang sangat mengganggu dalam skala besarannya", katanya.
Beberapa warga Malawi albino yang ditemuinya membandingkan situasi mereka dengan yang spesies yang terancam punah di alam liar, kata Ero kepada Thomson Reuters Foundation dalam sebuah wawancara telepon dari Malawi.
Dia mengatakan orang dengan albino adalah "kelompok orang yang terancam mengalami kepunahan sistemik dari waktu ke waktu jika tidak ada yang dilakukan".
"Kami berbicara tentang melindungi satwa liar namun bahkan tidak memprioritaskan upaya untuk melindungi orang dengan albino," katanya.
Ero, yang berasal dari Nigeria dan albino, menjabat sebagai ahli independen pertama PBB mengenai isu tersebut pada Agustus.
Albino adalah kelainan bawaan yang mempengaruhi sekitar satu dari 20.000 orang di seluruh dunia. Penderita albino mengalami kekurangan pigmen di kulit, rambut dan mata mereka. Itu umum terjadi terutama di sub-Sahara Afrika.
Ero mengatakan dalam laporan pertamanya awal 2016, serangan terhadap orang-orang albino sangat brutal, terkadang bahkan korbannya dimutilasi hidup-hidup oleh penyerang yang membawa parang.
Dia mengatakan sangat bersimpati dengan seorang anak remaja bernama Alfred dalam perjalananya ke Malawi. Pemuda albino berusia 17 tahun itu ditemukan dalam genangan darah setahun yang lalu setelah ditikam saat tidur oleh penyerang berparang.
Dia diam saat pertemuan itu. Anak itu, kata Ero, belum pulih dan berhenti sekolah sejak serangan itu. "Anda bertanya-tanya apa yang akan terjadi pada orang ini," imbuhnya.
Serangan terhadap orang-orang albino tahun ini juga telah dilaporkan di Burundi, Mozambik dan Zambia, menurut Under the Same Sun, sebuah badan amal Kanada. (Antara/Thomson Reuters Foundation)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa, Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti Dilaporkan ke Dewas KPK
-
Kasus Tudingan Ijazah Palsu Arsul Sani Masuk Babak Baru, Kini Ada Aduan Masuk ke MKD DPR RI
-
Menpar Kena 'Sentil' Komisi VII DPR, Proyek Lift Kaca di Pantai Kelingking Turut Disinggung
-
Waspada Game Online Terafiliasi Judol Ancam Generasi Muda, Aparat Didesak Bertindak Tegas
-
'Nanti Diedit-edit!' Arsul Sani Pamer Ijazah S3 Asli, Tapi Takut Difoto Wartawan
-
Seribu Keluarga Lulus Jadi PKH, Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Kemandirian Warga
-
Apresiasi Kejujuran, KPK Undang 6 Siswa SD Penemu Ponsel untuk Podcast Antikorupsi
-
Dituduh Pakai Ijazah Palsu, Hakim MK Arsul Sani Buka Suara: Nanti Diedit-edit, Saya Pusing
-
Dituduh Palsu, Hakim MK Arsul Sani Pamerkan Ijazah Berikut Transkrip Nilainya: Ini yang Asli!
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Jadi Pusat Event Berskala Dunia