Suara.com - Raja Arab Saudi Salman bin Abdul-Aziz Al Saud secara resmi memberikan fasilitas pesawat khusus Aero Medical Aviation (Medevac) atau ambulans udara untuk mengevakuasi seorang jamaah haji Indonesia korban musibah Mina tahun 2015 dari Jeddah menuju Jakarta.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Arab Saudi dan Organisasi Kerja sama Islam (OKI) Agus Maftuh Abegebriel kepada Antara Minggu mengatakan, Chulan binti Kasim diterbangkan melalui ambulans udara dengan pesawat nomor registrasi HZMS5B dari bandara King Abdul Azis Jeddah pada 30 April 2016 pukul 22.00 waktu Arab Saudi dan tiba di bandara Halim Perdanakusumah Jakarta tanggal 1 Mei 2016 pada pukul 12.00 WIB.
Menurutnya, pemberian fasilitas ambulans udara kepada Chulan binti Kasim, jamaah haji asal Sumatera Barat yang menjadi korban desak-desakan di Mina pada musim haji 2015 itu merupakan sebuah lompatan luar biasa yang dilakukan Khadimul Haramain as-Syarifain Raja Salman bin Abdul Aziz.
Acting Konjen Jeddah Dicky Yunus, staf konsuler Fadhly Ahmad, dan staf teknis haji Arsyad Hidayat turut melepas keberangkatan pasien dari Rumah Sakit Garda Nasional (al-Haras al-Wataniy) hingga ke Bandara King Abdul Azis Jeddah.
Sejak dirawat di RS al-Haras al-Wataniy Jeddah delapan bulan lalu, kondisi pasien stabil, namun tidak bisa berkomunikasi dan tergantung pada alat bantu pernafasan (ventilator/Ajhizah at-tanaffus as-shinaiyyah).
Dubes Maftuh juga menjelaskan, dalam kunjungannya pada Maret 2016, Menteri Kesehatan RI Nila Farid Muluk berkesempatan menjenguk Chulan binti Kasim.
Sebelumnya, KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah berkoordinasi untuk menyampaikan surat permohonan ke Kemlu Saudi dengan nota diplomatik tertanggal 24 Januari 2016, ke Kemdagri Saudi, dan ke Kementerian Haji Saudi untuk mengupayakan pemulangan pasien ke Indonesia atas permintaan keluarga.
Pada 15 April 2016 Kerajaan Arab Saudi memberikan nota Persetujuan Kerajaan bernomor 32878 untuk evakuasi pasien melalui ambulans udara yang dilengkapi dengan peralatan medis termasuk alat pernafasan yang tidak dimiliki oleh pesawat komersial.
Selanjutnya Kemlu Arab Saudi cq Osama bin Ahmad Al-Sanousi, Deputi Menlu bidang Konsuler mengirim nota diplomatik ke KBRI Riyadh pada 20 April 2016 terkait telah dikeluarkannya nota persetujuan Kerajaan untuk melakukan evakuasi "extraordinary" (luar biasa) dengan ambulance udara.
Nota Kemlu Saudi tersebut diterima oleh KBRI pada 25 April 2016 dan selanjutnya dikirim ke KJRI Jeddah untuk segera ditindaklanjuti.
Di sisi lain Kemenkes RI melalui RS Fatmawati telah menyampaikan kesanggupan untuk melakukan tindakan medis lanjutan dan bertanggung jawab sepenuhnya saat pasien tiba di Indonesia.
Dalam penerbangan dari Arab Saudi itu pasien selalu dimonitor oleh tim medis Nimah Nur Matasief dan Zuhaer Tahir Jawa yang punya darah keturunan Indonesia.
Pesawat ambulans udara dengan kode Service Excellence yang dipiloti oleh Thunevan Althunevan dan Co-Pilot Rashed Alkhasan itu akan kembali ke Arab Saudi pada 3 Mei 2016 pukul 00.00 WIB dan dijadwalkan tiba di Riyadh Air Base pada hari yang sama pukul 05.40 waktu Saudi.
Dubes LBBP RI untuk Arab Saud Agus Maftuh menyatakan sangat berterima kasih dan memberikan penghargaan yang tinggi atas nama Pemerintah Indonesia kepada Khadimul Haramain as-Syarifain Raja Salman bin Abdul Aziz atas kepeduliaannya yang luar biasa terhadap diplomasi kemanusiaan itu.
Ia berharap langkah luar biasa Raja Salman tersebut akan semakin memperkuat poros diplomasi "Saunesia" (Saudi-Indonesia) yang merupakan "branding" dan "framing" diplomasi untuk menitikberatkan diplomasi kemanusiaan (diplomasiyyah insaniyyah - humanitarian diplomacy). (Antara)
Berita Terkait
-
Vaksin Polio Jadi Syarat Wajib Calon Jamaah Haji, Ini Alasannya
-
Setelah Menunaikan Ibadah Haji, Jamaah Haji Mancanegara Mulai Pulang
-
Pesawat Saudi Airlines Angkut Jamaah Haji Kembali Dapat Ancaman Bom
-
Teror Bom di Pesawat Haji Indonesia, Polisi Intensif Hubungi FBI
-
BSI Kuasai 80 Persen Tabungan Jamaah Haji Indonesia
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026
-
Maling Santuy di SMAN 5 Bandung! Wajah Terekam CCTV, Gondol Laptop Saat Siswa Belajar di Lab
-
IPO PAM Jaya, Basri Baco Ingatkan Nasib Bank DKI: Saham Bisa Anjlok, Negara Rugi
-
Pemuda di Cilincing Dibunuh karena Masalah Cewek, Pembunuhnya Sempat Kabur ke Bengkulu
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam