Suara.com - Wali Kota London terpilih, Sadiq Khan, mengkritik pernyataan kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait kebijakan pelarangan Muslim masuk AS yang bakal ia buat jika terpilih menjadi presiden. Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Trump mengaku akan membuat perkecualian dan mengizinkan Sadiq tetap datang, kendati dirinya adalah Muslim.
"Ini bukan hanya tentang saya, ini tentang teman-teman saya, keluarga saya, dan siapapun yang memiliki latar belakang sama dengan saya, di manapun di dunia ini," kata Sadiq seperti dikutip Independent.
"Pengetahuan Donald Trump yang jeblok tentang Islam dapat membuat kedua negara kita makin tidak aman karena berisiko mengucilkan Muslim di seluruh dunia dan menguntungkan para ekstrimis," sambung Sadiq.
"Donald Trump dan orang-orang di sekitarnya berpikir bahwa nilai-nilai liberal Barat tidak cocok dengan Islam kebanyakan - (warga) London membuktikan bahwa dia salah," lanjut Sadiq.
Sebelumnya, ketika ditanya New York Times soal apakah pelarangan Muslim masuk AS juga berlaku bagi Wali Kota London Sadiq Khan, Trump mengatakan, "akan selalu ada pengecualian".
"Saya amat gembira melihat itu. Saya pikir itu adalah hal yang amat baik, dan saya berharap ia melakukan pekerjaan dengan baik karena itu akan menjadi sesuatu yang amat, amat baik," kata Trump.
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan majalah Time, Khan mengaku ingin berkunjung ke AS untuk melihat program-program menarik yang dilakukan wali kota New York dan Chicago. Tapi, menurut Khan, kunjungan tersebut harus dilakukan sebelum bulan Januari 2017, untuk berjaga-jaga kalau-kalau Trump memenangkan pemilihan presiden tanggal 8 November 2016.
"Jika Donald Trump menjadi presiden saya tidak akan bisa ke sana karena iman saya, yang artinya saya tidak bisa bertukar pikiran dengan para wali kota di Amerika," kata Khan.
Setelah dinyatakan memang dalam pertarungan pemilihan wali kota pada Sabtu pekan lalu, Sadiq menyatakan akan menjadi wali kota yang baik bagi seluruh warga London.
Berita Terkait
-
Prabowo Mau Temui Donald Trump, Bahas 'Kesepakatan Baru' Tarif Dagang?
-
Buntut Dokumenter Kontroversial, Trump Tuntut BBC Ganti Rugi Miliaran Dolar
-
Film Terbaru Tom Cruise Dikabarkan Batal Produksi, Ini Alasannya
-
Donald Trump Dituding Dalang Kesepakatan Terburuk Piala Dunia 2026, Kota-Kota AS Terancam Bangkrut
-
Isu Kesepakatan AS-Indonesia Batal Imbas Langgar Janji, Kemenko Perekonomian Klarifikasi
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Wamenkum: Penyadapan Belum Bisa Dilakukan Meski Diatur dalam KUHAP Nasional
-
Hindari Overkapasitas Lapas, KUHP Nasional Tak Lagi Berorientasi pada Pidana Penjara
-
Kayu Hanyutan Banjir Disulap Jadi Rumah, UGM Tawarkan Huntara yang Lebih Manusiawi
-
Video Viral Badan Pesawat di Jalan Soetta, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Libur Natal dan Tahun Baru, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan Tiga Hari!
-
KemenHAM: Pelanggaran HAM oleh Perusahaan Paling Banyak Terjadi di Sektor Lahan
-
Pemerintah Terbitkan PP, Wahyuni Sabran: Perpol 10/2025 Kini Punya Benteng Hukum
-
Komisi III DPR Soroti OTT Jaksa, Dorong Penguatan Pengawasan
-
Perpres Baru Bisnis dan HAM Masih Menunggu Teken Menko Airlangga
-
Rawan Roboh Selama Cuaca Ekstrem, Satpol PP DKI Jakarta Tertibkan 16 Reklame Berbahaya