Suara.com - Duka masih menyelimuti keluarga suporter Perija Jakarta, Muhammad Fahreza (16), yang meninggal dunia karena dipukul oknum. Dia dianiaya ketika menonton laga Torabika Soccer Championship antara Persija Jakarta dan Persela Lamongan di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, pada Jumat (13/5/2016) malam.
Ayah almarhum, Syamsudin (55), menceritakan peristiwa hari itu. Dia mengakui sempat berbohong kepada petugas Rumah Sakit Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan.
"Saya bawa Reza ke RS. Marinir Cilandak. Di situ saya bohong, saya bilang anak saya jatuh dari motor supaya Reza diterima di rumah sakit itu," kata Syamsudin ketika ditemui Suara.com di rumah duka, Jalan M. Kahfi 1, Gang Sawo, RT 4, RW 1, Kelurahan Cipedak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (17/5/2016).
Kakak korban, Yatna, mengatakan hal itu terpaksa dilakukan karena sebelumnya ada rumah sakit yang menolak merawat Fahreza dengan berbagai macam alasan.
"Saya jujur saja, saya kesel, dendam, nggak nyangka kenapa ada rumah sakit kayak gitu. Ada dua rumah sakit kasih tanggapan yang nggak memuaskan. Apalagi mereka sambil buang muka," kata Yatna.
Yatna dapat memaklumi kenapa ayahnya berbohong kepada petugas rumah sakit.
"Ya itu wajar kan. Coba kalau kasih tahu yang sebenarnya, udah pasti kan kita ditolak. Malah saya juga nggak bilang kalau saya datang bukan dengan BPJS. Saya bilang saya ke sini dengan uang cash," kata Yatna.
Keluarga Fahreza menyebutkan ada 10 rumah sakit yang menolak untuk merawat Fahreza ketika itu. Ketika ditemui Suara.com, dia menunjukkan catatan nama-nama rumah sakit yang telah menolak.
Fahreza meninggal dunia pada Minggu (15/5/2016). Dia menderita luka parah di bagian kepala.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Fahreza.
"Saya turut berbela sungkawa atas meninggalnya salah seorang suporter Persija. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan. Mari berikan kepercayaan kepada Polri untuk mengusut tuntas penyebab meninggalnya sesuai prosedur yang berlaku," kata Menpora.
Pemain Persija Jakarta, Ismed Sofyan, Andretani, dan Ramdhani Lestaluhu, Senin (16/5/2016), datang ke rumah duka untuk menyampaikan ucapan belasungkawa.
"Kami mewakili tim datang ke sini mengucapkan rasa belasungkawa kami atas meninggalnya almarhum. Kami dapat merasakan apa yang keluarga rasakan. Semoga dengan kedatangan kami dapat mengobati rasa duka keluarga yang ditinggalkan," kata Ismed. (Leonard Ardy Konay)
Berita Terkait
-
Kenang Fahreza di GBK, Jakmania: Jangan Ada Kekerasan Lagi
-
Fans Persija Tewas Dipukul Oknum, Ratusan Temannya Kumpul di GBK
-
Suporter Persija Tewas Dipukul Oknum, Ini Kenangan Manis Temannya
-
Di Rumah Duka Suporter, Kapten Persija: Semoga Ini Kasus Terakhir
-
Pemain Persija Datangi Rumah Duka Suporter, Keluarga Menangis
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru