Suara.com - Lebih dari 150 orang dikhawatirkan tewas akibat tertimbun di bawah dua longsoran tanah di Sri Lanka, demikian disampaikan pejabat dinas penanggulangan bencana setempat, Rabu (18/5/2016). Hingga kini, tim evakuasi masih berpacu dengan waktu untuk mencari para korban selamat dari bencana longsor yang dipicu hujan lebat itu.
Hujan lebat memaksa lebih dari 196.000 orang meninggalkan rumah mereka. Sementara itu, menurut kabar terbaru, tim SAR kembali menemukan 19 jenazah, sehingga jumlah total jenazah yang ditemukan kini menjadi 35 orang.
Lebih dari 350 orang berhasil diselamatkan dalam operasi pencarian korban tanah longsor. Tim SAR memfokuskan pekerjaan mereka di Aranayaka, sebuah kota yang berjarak 100 km sebelah timur laut Colombo. Sedikitnya ada tiga desa yang terkubur longsoran tanah pada Selasa malam.
Seorang pejabat Palang Merah Sri Lanka, pada Rabu mengatakan, ada kekhawatiran bahwa jumlah korban tewas akan bertambah.
"Pada rapat, terungkap bahwa sekitar 300-400 orang dikhawatirkan tewas akibat longsor Aranayaka," kata Neville Nanayakkara, direktur jenderal Masyarakat Palang Merah Sri Lanka.
Nanayakkara berbicara sebelum beberapa pejabat lainnya mengatakan bahwa sekitar 150 orang berhasil diselamatkan dari kawasan Aranayaka. Dengan demikian, jumlah korban yang belum jelas nasibnya kini hanya 150 orang.
Sementara itu, sebuah longsor yang terjadi di desa Bulathkopitiya, mengubur sedikitnya 16 orang. Juru bicara militer, Jayanath Jayaweera mengatakan bahwa pasukan tentara sudah mengevakuasi 13 jenazah dari Aranayaka dan tiga dari Bulathkopitiya.
Selain itu, di daerah lain, tepatnya di distrik pesisir Puttalam, Jayaweera, lebih dari 200 orang dievakuasi dengan menggunakan perahu dan helikopter. (Reuters)
Berita Terkait
-
Banjir dan Tanah Longsor di Puncak Bogor, 3 Orang Meninggal Dunia
-
Tragedi Tanah Longsor di Puncak: 3 Orang Tewas Tertimbun, Pemancing Hilang
-
Tanah Longsor di Tasikmalaya, Tim SAR Cari 2 Warga yang Tertimbun
-
Bertambah, Korban Tewas Longsor di Gunung Kuda Cirebon Jadi 8 Orang
-
Tragedi Longsor Gunung Kuda Cirebon: 4 Penambang Tewas, Dump Truck dan Eskavator Terkubur
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Siapa Charlie Kirk: Loyalis Donald Trump yang Tewas Ditembak saat Acara Kampus
-
Waspada Cuaca Kamis Ini! BMKG: Hujan Petir Mengintai Jakarta, Mayoritas Kota Besar Basah
-
Kompolnas di Kasus Affan Dikritisi, Alih Lakukan Pengawasan, Malah jadi Jubir dan Pengacara Polisi!
-
IPA Pesanggarahan Resmi Beroperasi, Sambungkan Layanan Air Bersih ke 45 Ribu Pelanggan Baru
-
17+8 Tuntutan Rakyat Jadi Sorotan ISI : Kekecewaaan Masyarakat Memuncak!
-
BNPB Ungkap Dampak Banjir Bali: 9 Meninggal, 2 Hilang, Ratusan Mengungsi
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat