Suara.com - Dua kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton dan Bernie Sanders kini memfokuskan perhatian mereka pada rangkaian pemilihan pamungkas usai keduanya meraih kemenangan pada pemilihan umum awal - dikenal dengan sebutan "primary election" - di dua negara bagian yang berbeda pada Selasa (17/5/2016). Clinton unggul atas Sanders di Negara Bagian Kentucky, sementara mantan menlu AS itu dikalahkan Sanders di Negara Bagian Oregon.
Lansiran Reuters, di Kentucky, kedua kandidat hampir membagi rata 55 delegasi yang diperebutkan dengan keunggulan tipis Clinton atas Sanders. Sementara itu, di Oregon, Sanders meraup sedikit lebih banyak dari 61 delegasi yang diperebutkan.
Berdasarkan hitungan CNN, Clinton dan Sanders akan sama-sama memenangkan 26 delegasi di Kentucky, dengan sisa tiga delegasi yang masih diperebutkan. Di Oregon, Sanders diperkirakan akan memenangkan 31 delegasi, sementara Clinton hanya 20, dengan sisa 10 delegasi yang belum ditentukan akan jadi milik siapa.
Hingga kini, Clinton sudah mengumpulkan 2.289 delegasi, sedangkan Sanders baru 1.522 delegasi. Siapapun yang ingin menjadi wakil Partai Demokrat harus merebut 2.383 delegasi.
Clinton memimpin dalam perolehan delegasi. Namun, dirinya masih harus mendapatkan dukungan lebih dari 100 delegasi lagi untuk bisa menjadi satu-satunya kandidat terkuat yang bakal mewakili Partai Demokrat dalam pemilihan presiden bulan November mendatang.
Kini, Clinton dan Bernie sama-sama berharap banyak dari "primary election" yang bakal digelar 7 Juni mendatang di sejumlah negara bagian lain, termasuk California dan New Jersey.
Dengan hasil yang ia raih sementara ini, Clinton masih belum bisa memikirkan pemilihan presiden dan mempersiapkan pertarungannya dengan kandidat Partai Republik, Donald Trump, yang kini menjadi calon terkuat setelah menyingkirkan sebagian besar rivalnya pada awal Mei lalu.
Lansiran Reuters, Trump sudah mulai mempersiapkan kampanye pemilihan presiden. Pada Selasa, pengusaha kaya asal New York itu menandatangani kesepakatan penggalangan dana gabungan dengan Komite Nasional Partai Republik. Kesepakatan tersebut memberikan peluang baginya untuk menggalang dana sebesar 449.400 Dolar dari satu pendonor dengan cara membagi-bagi dana untuk kampanyenya, Komite Nasional Partai Republik, dan cabang Partai Republik negara bagian.
Berita Terkait
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Apa Dampaknya Terhadap Perbankan Indonesia?
-
Gara-gara Ini, Harga Mobil Jepang dan Korsel Naik 15 Persen
-
FBI Gelar Sayembara Tangkap Penembakan Charlie Kirk, Dapat Hadiah Uang Tunai Rp 1,65 Miliar
-
Profil Charlie Kirk, Anak Emas Donald Trump yang Tewas Ditembak Saat Berpidato
-
Charlie Kirk Ditembak Siapa? Tewas saat Pidato di Kampus Utah, Donald Trump Berduka
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu