Suara.com - Sikap Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu bertentangan dengan komitmen Presiden Joko Widodo dalam menyelesaikan masalah kasus pelanggaran HAM tragedi 1965. Ryamizard beberapa waktu lalu sempat mengumpulkan sejumlah ormas, seperti Pemuda Pancasila, FPI dan lainnya untuk menolak Simposium Nasional Tragedi 1965.
Ormas-ormas itu pun menyatakan akan melakukan sweeping terhadap atribut palu arit ala Partai Komunis Indonesia (PKI) dan pihak yang dianggap komunis.
Terkait itu, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengingatkan kepada ormas-ormas tersebut agar tidak melakukan tindakan yang meresahkan dan main hakim sendiri.
"Asal jangan keluar dari koridor hukum. Saya akan tindak siapapun itu, saya tidak peduli," kata Luhut kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (20/5/2016).
Dia menjelaskan, bahwa Simposium Nasional Tragedi 65 dilakukan untuk mengungkap kasus pelanggaran HAM berat masa lalu dan menyelesaikan masalah tersebut. Dengan demikian, kedepannya bangsa ini tidak dibebani sejarah kelam dan membuktikan kepada dunia internasional bahwa Indonesia serius menyelesaikan kasus HAM.
"Simposium itu dilakukan supaya kita terbuka. Sehingga kalau nanti kesimpulannya non-yudisial (rekonsiliasi tanpa peradilan), ya berarti proses itu telah dilewati," ujar dia.
Sebelumnya, Menhan Ryamizard mengumpulkan para purnawirawan TNI/Polri, Ormas, Organisasi Kepemudaan dan Organisasi Keagamaan di Balai Kartini, Jumaat (13/5/2016). Ormas seperti Pemuda Pancasila, Forum Umat Islam menyatakan perang atau jihad terhadap paham komunisme.
"Pertemuan ini saya nilai sangat penting dimana kita sebagai komponen bangsa harus senantiasa waspada terhadap bahaya laten komunis yang dimotori Partai Komunis Indonesia," kata dia.
Dalam pertemuan itu hadir sejumlah Ormas diantaranya Front Pembela Islam (FPI), PPAD (Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat), FKPPI (Forum Komunikasi Purnawirawan Putra Putri Indonesia), Pemuda Pancasila, Forum Umat Islam dan lainnya.
Berita Terkait
-
Tak Saling Sapa di Sidang Paripurna, Isu Keretakan Purbaya dan Luhut Kian Mencuat
-
Simbol Palu Arit PKI Ditemukan di Kampus Unmul, Pihak Rektorat: Itu Peraga Pembelajaran
-
Daftar 10 Pejabat Terkaya, Ada Raffi Ahmad hingga Mertua Jessica Mila
-
Geger! Logo Palu Arit di Surat Suara, Pelaku Niat Banget Sampai Bawa Benda Ini
-
Dibalas Luhut, Ini 3 Purnawirawan yang Disebut Ganjar Mencla-Mencle
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?