Suara.com - Polda Metro Jaya masih terus menyelidiki dan mengejar tersangka praktik aborsi di sebuah klinik di Jalan Kramat 7, Jakarta Pusat, usai penggerebekan yang dilakukan pada Kamis (19/5/2016). Polisi juga masih terus memeriksa sejumlah saksi guna mencari informasi.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat, Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan, dalam penggerebekan klinik Aborsi tersebut pihaknya hanya menangkap seorang perempuan. Perempuan tersebut, kata Awi, bekerja sebagai pengisi absen pasien di klinik tersebut.
"Status yang kami amankan masih saksi, kita sedang mengejar dokter yang sudah kabur," kata Awi di Polsa Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (23/5/2016).
Awi menambahkan, saat ini pihaknya masih fokus mencari korban dari klinik aborsi ini. Identitas para korban diketahui dari buku absen pasien yang disita petugas.
"Fokus pada korban dulu sebelum tersangka. Minimal alat bukti yang pertama kali, harus dikejar saksi dulu. Saksi baru dapet kan, buku kemarin terakhir kita temukan, dari situ kita cari tahu lagi korban-korban," ujar Awi.
Selain itu, buku-bukti transaksi para korban di klinik tersebut juga dikumpulkan sebagai alat bukti serta mencari informasi guna menangkap tersangka.
"Kita panggil, para korban baru kita kumpulkan alat bukti yang lainnya baru kita mengerucut ke tersangka," kata Awi.
Sebelumnya Polda Metro Jaya bersama Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengrebek klinik aborsi di Jalan Kramat 7, Jakarta Pusat, Kamis (19/5/2016). Klinik yang terpasang plang nama Dokter Dety ini diketahui sudah berdiri sejak empat tahun lalu dan ada tiga dokter yang sampai saat ini masih masuk daftar pencarian orang (DPO).
Berita Terkait
-
Aborsi Jadi Faktor Pemberat, Vonis 9 Tahun Dijatuhkan pada Vadel Badjideh
-
Plot Twist Kasus Vadel Badjideh: Pengacara Sebut Ide Aborsi Datang dari Anak Nikita Mirzani!
-
Viral Mahasiswa Unri Paksa Aborsi Mahasiswi Kampus Lain, PPKPT Turun Tangan
-
Praktik Aborsi Ilegal di Makassar Terbongkar: ASN Puskesmas dan Mahasiswa Ditangkap
-
Menata Ulang Kebijakan Aborsi Aman Bagi Korban Kekerasan Seksual
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan