Suara.com - Anggota Komisi V Fraksi Golkar Hamka Kady menyayangkan Maskapai Lion Air keseringan mengalami keterlambatan. Padahal, maskapai ini diminati oleh masyarakat Indonesia.
"Penerbangan ini dicintai, tapi kenapa harus delay?" kata Hamka dalam rapat dengar pendapat umum dengan jajaran direksi Lion Group, di Komisi V, Selasa (24/5/2016).
Dia pun membandingkan dengan Batik Air, yang juga masih satu grup dengan Lion. Maskapai Batik Air jadwal penerbangannya lebih baik daripada Lion Air.
"Saya paling senang dua penerbangan, Garuda dan Batik. Saya senang Batik nggak pernah delay, ekonomis. Jadi ada sesuatu padahal ini satu Group (Lion Air dan Batik Air)," kata dia.
"Perbaiki diri pak. Kalau kaitannya dengan pemerintah nanti kami tanyakan. Tapi saya setuju bapak perbaiki dulu ini," ujar dia.
Sebelumnya Lion Air kembali bermasalah karena menurunkan penumpang penerbangan internasional ke terminal domestik. Akhirnya Lion dihukum.
Namun pihak Lion berkilah itu kesalahan terjadi pada saat supir bus diminta handle pesawat Lion Air yang berasal dari Padang dan akan diparkirkan di area yang berdekatan dengan JT 161 yang mengangkut 182 penumpang dari Singapura. Namun, supir bus yang akan melakukan pergantian shift kerja mengambil penumpang dari Singapura dan membawa ke Terminal 1B domestik.
Kementerian Perhubungan telah memberikan surat teguran dan sanksi kepada maskapai Lion Air berupa tidak diberikannya izin rute baru selama enam bulan atas terjadinya keterlambatan penerbangan atau "delay" berulang kali serta pemogokan pilot Lion Air pada 10 Mei 2016.
Setelah itu, Maskapai Lion Air mengajukan penundaan penerbangan selama satu bulan untuk 226 frekuensi dari 55 rute, baik domestik maupun internasional dengan alasan masa sepi atau "low season" serta berkurangnya jumlah pilot pascainsiden pemogokan beberapa waktu lalu.
Tag
Berita Terkait
-
Dihukum Kemenhub, Direksi Lion Group Curhat ke Komisi V
-
Pengamat: Kita Banggakan Pertumbuhan Penumpang Tapi Abaikan SDM
-
Kemenhub Akan Digugat, DPR Tetap Dukung Sanksi Terhadap Lion Air
-
DPR: Lion Air Jadi Trademark Kebobrokan Penerbangan Kita
-
Soal Pembekuan "Ground Handling" Dua Maskapai, Ini Kata Fadli Zon
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group