Suara.com - Siswa dan guru Yayasan Harapan Cita Bangsa mengunjungi Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta, Selasa (24/5/2016). Yayasan Harapan Cita Bangsa merupakan sekolah untuk anak-anak berkebutuhan khusus, autism dan down syndrome.
Usai menerima mereka, Ahok berpesan kepada para orangtua yang memiliki anak yang berkebutuhan khusus. Ahok mengatakan mereka merupakan anak-anak istimewa.
"Bahwa sebetulnya anaknya bisa diterima dimana saja. Asal dilatih dengan baik dia bisa diterima. Jangan sampai mereka merasa anaknya itu ada kekurangannya nggak diterima. Justru kita harus memandang anak-anak ini adalah anak-anak istimewa," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (24/5/2016).
Ahok mengatakan mereka punya banyak kelebihan yang tidak punya anak-anak lain.
"Dia ada keistimewaan sendiri yang kita nggak punya. Mereka istimewa secara pribadi, lepas pribadi itu istimewa. Jadi kita nggak punya. Nah itu kita harus meyakinkan mereka jadi istimewa," kata Ahok.
Kepada seluruh lurah di Jakarta, Ahok meminta mereka untuk mendata anak-anak berkebutuhan khusus di daerah masing-masing. Hal ini bertujuan agar mereka bisa mendapatkan layanan antar jemput bus sekolah.
"Saya sudah minta lurah untuk mengidentifikasi. Kalau anak yang mampu kan gampang, kalau yang nggak mampu? Bagaimana bisa datang ke sekolah. Nah ini butuh ada lurah. Lalu ada bus sekolah yang menjemput mereka," kata Ahok.
"Jadi sebagai orangtua pun mesti dilatih. Seperti apa? Orangtua yang tidak kecewa dititipin anak seperti ini. Jadi lurah kalau menghadapi anak keterbelakangan mental tidak boleh nganggap 'ah ini orang aneh ni', nggak bisa," Ahok menambahkan.
Ahok mengancam akan mengganti lurah kalau tidak bisa membantu mengurus anak-anak berkebutuhan khusus.
"Jadi itu warga kamu istimewa, kamu mesti urus. Kalau kamu nggak mau urus, ya ganti lurah. Ganti lurah sama siapa yang mau ngurus gitu lho," kata Ahok.
Berita Terkait
-
Pentingnya Makan Bergizi untuk Anak Berkebutuhan Khusus: Upaya Mewujudkan Inklusi di Sekolah
-
MBG ke SLB Belum Merata, Bahagianya Anak-anak Berkebutuhan Khusus Saat Bisa Merasakan Makanan Sehat Bernutrisi
-
Mengatasi Tantangan dalam Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
-
Empat Remaja Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Terhadap Pria Berkebutuhan Khusus di Rajasthan
-
Makan Bergizi Gratis Belum Inklusif, ABK Butuh Perhatian Khusus
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal
-
Program MBG Bikin Ibu di Lumajang Kantongi Ratusan Ribu, Ekonomi Lokal Melesat
-
Babak Penentuan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Gelar Perkara Khusus Senin Depan
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid