Suara.com - Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen mengaku tidak setuju dengan pernyataan Menteri koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan yang menilai pemakaian kaos berlambang Palu-Arit hanya sebatas tren anak muda.
"Polisi tegas, Menhan juga tegas. Tapi Jokowi (Presiden, red) dan Luhut (Menkopolhukam) bilang jangan berlebihan, malah dibilang baju trendi. Justru itu awal dari kebangkitan PKI," ujar Kivlan dalam sebuah kegiatan diskusi publik di Jakarta, Rabu (25/5) malam.
Dia berpendapat, peristiwa penggunaan lambang yang identik dengan komunisme tersebut di negara-negara Eropa masih bisa dimaklumi karena pola pikir masyarakatnya yang telah maju sehingga bisa mengerti dan memahami batas-batas idealisme sebuah negara.
"Kalau kita masih negara berkembang dan masih ada kecurigaan paham komunis akan bangkit lagi," ujar Kivlan menegaskan.
Sebelumnya, Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan berkomentar mengenai maraknya remaja yang mengenakan pakaian dengan atribut palu-arit dan beberapa temuan spanduk di sejumlah daerah yang menggunakam lambang serupa.
Menteri Luhut menilai penertiban agar jangan dilakukan secara berlebihan karena masih dilakukan proses pendalaman dan dikhawatirkan penggunaan atribut tersebut hanya sebagai bagian dari budaya pop atau grup musik tertentu yang menggunakan atribut serupa.
Selain itu, Kivlan juga menilai diadakannya simposium PKI yang berlangsung beberapa waktu lalu merupakan aksi pembiaran yang sengaja dilakukan oleh pemerintah dan berjanji akan mengadakan simposium tandingan dalam waktu dekat.
Pada kegiatan diskusi yang diselenggarakan di kantor Forum Komunikasi Putra Putri TNI-Polri itu, Kivlan juga memaparkan adanya pergerakan komunis gaya baru yang dia anggap tengah bersiap untuk bangkit di Indonesia.
"Kalau komunis gaya lama tampilannya sudah ada di konstitusi dan kepengursan partai. Tapi yang gaya baru partainya tidak ada tapi orang-orangnya sudah menyusup ke tingkat pemerintahan," tukas Kivlan memaparkan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Pelaku Pembakaran Istri di Jatinegara Tertangkap Setelah Buron Seminggu!
-
Anak Buah Nadiem Ikut Kembalikan Uang Korupsi Laptop Rp10 Miliar, Kejagung: Bukan Cuma dari Vendor
-
Istri di Kebon Jeruk Tega Potong Alat Vital Suami Hingga Tewas: Cemburu Buta Jadi Pemicu
-
Bongkar Kelamnya Budaya Riset Dosen, Mendiktisaintek: Yang Meneliti Cuma 30 Persen, Itu-itu Saja
-
Rekonstruksi Pembunuhan Bos Elpiji: Dendam Utang Jadi Adegan Berdarah di Kebon Jeruk!
-
Baru Sebulan Lebih Jabat Menkeu, Purbaya Dianggap Berkinerja Baik, Apa Rahasianya?
-
Donald Trump: Bertemu Xi Jinping Akan Menghasilkan Kesepakatan Fantastis!
-
Menteri Pigai Usulkan Aturan Jadikan Indonesia Negara Pertama yang Anggap Korupsi Pelanggaran HAM
-
Anggaran Riset Dosen Naik Rp3 Triliun! Tapi Ada 'Titipan' Prabowo, Apa Itu?
-
Ketua Partai Hijau Murka 11 Warga Penolak Tambang Divonis Bersalah: Muak dengan Peradilan Negeri Ini