Suara.com - Salah satu negara terkaya di dunia, dalam waktu dekat, akan menggaji warganya secara cuma-cuma. Artinya, tak perlu bekerjapun, warga akan tetap mendapat gaji bulanan.
Pada 5 Juni mendatang, Swiss akan mengadakan referendum soal rencana pemberian gaji bulanan kepada seluruh warganya. Bagusnya lagi, menurut CNN, gaji tersebut tidak akan dikenakan pajak sama sekali.
Memang, belum ada kepastian berapa nominal gaji yang akan diberikan untuk setiap warganya, para pendukung kebijakan ini memperkirakan, tiap warga dewasa, baik yang memiliki maupun tidak memiliki pekerjaan, akan memperoleh 2.500 Swiss Franc atau sekitar Rp34 juta per bulan. Sementara itu, setiap warga di bawah umur akan menerima 625 Swiss Franc atau setara Rp8,5 juta tiap bulan.
Mereka yang mendukung kebijakan ini berpendapat, gaji bulanan cuma-cuma tidak hanya akan menghapus kemiskinan, namun juga memberikan pilihan kepada mereka untuk meninggalkan pekerjaan yang sebenarnya enggan mereka geluti. Pemberian gaji cuma-cuma itu, menurut mereka, juga memberikan jaminan kepada warga yang terancam kehilangan pekerjaannya karena kemajuan teknologi.
Salah satu pendukung kebijakan yang diwawancarai Ruptly TV menegaskan bahwa teknologi dan robotlah yang seharusnya "bekerja keras" bagi manusia.
Namun, para penentang kebijakan ini mengatakan, pemberian gaji cuma-cuma akan memakan anggaran besar, memicu kenaikan pajak, dan mengurangi jumlah pekerja. Pada akhirnya, banyak usaha yang gulung tikar dan beralih ke luar negeri.
Tak hanya itu, anggaran besar untuk memberikan gaji cuma-cuma, juga akan mempersulit pemerintah membuat program bantuan bagi mereka yang membutuhkan.
Pemerintah Swiss pun menentang rencana tersebut. Menurut mereka, hal itu akan merusak perekonomian, dan pemerintah akan memerlukan dana sebesar 25 miliar Swiss Franc atau sekitar Rp343 triliun untuk mendanai program tersebut tiap tahunnya.
Lansiran Bloomberg, sebuah polling yang diadakan pada bulan April menunjukkan bahwa sebagian besar warga tidak yakin program ini bakal berjalan. Hanya 24 persen responden yang mendukung kebijakan ini, sementara 4 persen lainnya belum menentukan sikap.
Selain Swiss, ada beberapa negara lain yang pernah disebut-sebut akan mengadopsi program pemberian gaji cuma-cuma. Salah satunya adalah Finlandia yang bulan lalu berencana mengganti program kesejahteraan warganya dengan pemberian gaji sebesar 10 ribu Dolar atau setara Rp136 juta per tahun. Finlandia sudah selangkah lebih maju dalam implementasinya ketimbang Swiss. Program tersebut akan diuji coba tahun depan. Sebanyak 10.000 warga Finlandia akan menerima tunjangan per bulan sebesar 550 Euro atau sekitar Rp8,3 juta.
Uji coba program ini pernah pula dilakukan di Ontario, Kanada, dan Belanda. (Asia One)
Tag
Berita Terkait
-
Bikin Baper! Momen Romantis El Rumi Lamar Syifa Hadju di Pegunungan Alpen
-
Kisah Keluarga Syifa Hadju, Ibunya Sempat Berjuang Jadi Single Parent
-
Siapa Ayah Kandung Syifa Hadju? Dibesarkan Ibu Single Parent, Sempat Tak Yakin dengan Pernikahan
-
Syifa Hadju Keturunan Mana? Dilamar El Rumi, Kisah Ayah Kandungnya Jadi Misteri
-
Investor Asing Asal Swiss Buang 100 Juta Lembar Saham BUMI Milik Grup Bakrie
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Prabowo: Organisasi TNI yang Usang Harus Diganti Demi Kesiapan Nasional
-
MBG Tetap Jalan Meski Kekurangan Terjadi, Pemerintah Fokus Sempurnakan Perpres Tata Kelola
-
HUT ke-80 TNI, PPAD Ajak Rawat Persatuan dan Kawal Masa Depan Bangsa
-
Kejati Banten Siap Jadi Mediator Polemik Penutupan Jalan Puspitek Serpong
-
HUT ke-80 TNI, Dasco: TNI Profesional dan Berkarakter Rakyat Jaminan Demokrasi
-
Finalisasi Perpres Tata Kelola MBG, Istana Pastikan Rampung Minggu Ini
-
Pengunjung HUT ke-80 TNI di Monas Membludak, Transjakarta Tambah 150 Armada
-
Penampakan Mobil Pengasuh Ponpes Al Khoziny usai Tertimpa Musala Roboh, Harganya Rp1 M?
-
DNA Dikirim ke Jakarta, Tim DVI Kerja Maraton Identifikasi 6 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny
-
Siapa Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem, Doktor Harvard dan Aktivis '66, Turun Gunung ke Pengadilan