Suara.com - Kerajinan manik sudah jadi bagian tradisi warga Suku Dayak Tamambaloh di kawasan Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Setelah dua jam naik kendaraan dari Putussibau ke arah Taman Nasional Danau Sentarum atau Kampung Baru Lanjak, Kecamatan Batang Lupar, terdapat galeri bernama Kelompok Swadaya Masyarakat Unit Koperasi. Galeri berada di Jalan Lintas Utara, Dusun Ukit-Ukit, Desa Labian, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu.
Ketika ditemui wartawan, Ketua Belekam, Hilaria (37), menceritakan awal mula membangun galeri. Keberadaan galeri berkat sentuhan World Wide Fund for Nature Indonesia.
"Ini galeri kerajinan khusus menampung kerajinan yang ada di Desa Labian dan sekitarnya. Ini inisiatif dari kita, karena ketika kita buat kerajinan nggak ada tempat untuk menampung jadi pembelinya susah," ujar Hilaria, Selasa (31/5/2016).
Kerajinan yang dikelola masyarakat Desa Labian menggunakan bahan baku yang berasal dari hutan zona penyangga kawasan konservasi TNBK dan TNDS. Pola pemanfaatan bahan baku tidak sampai merusak alam.
Hiasan manik menggunakan bahan baku seperti biji-bijian (arare). Biji ini tahan lama dan keunikannya memiliki berbagai warna.
Bagi kepercayaan masyarakat Tamambaloh, manik memiliki nilai sakral.
Masyarakat adat sangat mahir membuat kerajinan manik dengan motif ukir asli warisan nenek moyang. Hal ini terlihat dengan hasil kerajinan yang beragam dan berkualitas tinggi.
Berkat tangan-tangan terampil, manik-manik tersebut kemudian disulap menjadi anyaman tas, syal, gelang, dan kalung. Masih banyak lagi jenisnya.
"Harga murah mulai Rp5.000 itu gelang. Yang paling mahal misalnya Syal, itu dimulai dari Rp120-130 ribu terbuat dari biji-bijian (arere). Ciri khas kerajinan Dayak Tamambaloh bahannya kita menggunakan dari bahan alami," kata Hilaria.
Berkat adanya galeri sebagai tempat untuk memasarkan kerajinan, perekonomian warga sedikit demi sedikit bertambah.
"Ada tambahan ekonomi di keluarga. Kalau manfaat istilahnya melalui kegiatan seperti ini pengalaman juga, kita dapat sesuatu yang baru," katanya.
Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang telah berkunjung ke galeri. Ada yang datang dari Malaysia, Australia, dan Jerman.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta