Suara.com - Swedia menjadi negara paling baik di dunia dalam hal melayani kebutuhan rakyatnya, berdasarkan sebuah polling yang digelar baru-baru ini. Hal itu dilakukan Swedia dengan cara menghindari dampak merusak terhadap negara-negara lain dan lingkungan.
Swedia mengalahkan 162 negara lain dan berada di peringkat puncak dalam Indeks Negara Baik (Good Country Index), sebuah peringkat yang dibuat berdasarkan 35 indikator terpisah dari beragam sumber data, termasuk dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan Bank Dunia.
Swedia memiliki nilai tertinggi dalam hal kontribusi gaya hidup positif, mencakup kemakmuran, persamaan, kesehatan, dan kegembiraan. Secara kultur, Swedia juga dinyatakan sebagai yang terbaik.
Singkatnya, Swedia dinyatakan melakukan lebih banyak kebaikan ketimbang keburukan yang membahayakan negara lain.
Sementara itu, Islandia menjadi yang terbaik dalam hal kontribusinya terhadap perlindungan iklim. Negara ini diketahui memiliki emisi CO2 paling sedikit dan minim material berbahaya. Berbeda dengan Inggris yang amat buruk dalam hal ini dan berada pada peringkat 22.
Namun, Inggris lebih unggul dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi, berkat banyaknya publikasi ilmiah, studi, hadiah Nobel, dan penciptaan paten.
Peringkat ini, yang menunjukkan kontribusi masing-masing negara terhadap planet Bumi dan umat manusiam dihitung pula berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB), merupakan hasil gagasan penasihat kebijakan Simon Anholt.
"Sebuah negara yang baik adalah negara yang berhasil berkontribusi terhadap kebaikan umat manusia. Tentu saja negara tersebut harus memenuhi kepentingan rakyatnya, namun tidak mengorbankan populasi lain atau sumber daya alamnya: ini adalah hukum baru manusia untuk bertahan hidup," kata Simon.
Pada daftar tersebut, Libya berada pada peringkat terakhir. Sementara itu, Indonesia ada di rangking 83. (Independent)
Tag
Berita Terkait
-
Armand Duplantis Torehkan Rekor Dunia Ke-14, Puncaki Lompat Galah Dunia
-
Mimpi Buruk Alexander Isak: Debut Kembali Usai Tiga Bulan Berakhir Kekalahan Memalukan Swedia
-
Pelatih Swedia: Isak Bisa Jadi Senjata Rahasia Asal Sabar, Uang Rp2,6 Triliun Sia-sia
-
Ini Baru Wakil Rakyat! Di Swedia, Gaji Parlemen Tak Jauh Beda dari Gaji Guru dan Naik Bus
-
Tak Mendapatkan Mobil Dinas dan Tunjangan, Anggota DPR Swedia Bepergian Naik Transportasi Umum
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini